07. Someone's back.

217 18 3
                                    

"Berharaplah sesuatu dari masalalu tak datang lagi untuk meruntuhkan."

_____
Stagnation.
_____

"Atas nama Fay Aleshia kelas XII IPS 1, diharapkan untuk keruang BK sekarang juga, ditunggu."

Fay yang berada diroftoop sekolahnya hanya tersenyum kecil, sesekali memainkan ponselnya dengan semilir angin yang menemani.

Menatap notifikasi tak berguna dari banyak lelaki yang mengirimkan pesan tidak jelas dan mengabaikan panggilan dari pengawas harian yang juga tidak jelas.

Terlebih Sebastian lelaki yang ia lihat beberapa hari ini dirumahnya selalu membuatnya muak dengan isi pesan yang begitu nyampah dan perlakuan yang membuatnya kesal.

Disamping itu, Gio, yang semakin tidak bisa terkendali terus mencoba untuk masuk kamar Fay tadi malam, lelaki itu menaiki pagar rumahnya, dan masuk dengan santai bertemu Diandra juga Sebastian.

Sialan mereka berdua seperti sedang bersaing,
mencuri perhatian Diandra untuk mendapatkan Fay.

Fay memijat pelipisnya, menatap lelaki yang menjadi lockscreennya saat ini.

Fay merindukan Reino yang jarang mencarinya, juga memperhatikannya.

Dia memang! Brengsek.

* * *

"Lo mbolos pejaran Pak Bambang lagi?" Vania mendorong bahu Fay kasar.

"Iya Bambang!" jawab Fay sambil memakan snack nya dan lemeparkannya kewajah Vania.

Kini sudah jam pulangan, tapi mereka masih menetap didalam mobil menunggu Reino.

"Tolol lo, siap-siap bokap lo kesekolah, pihak sekolah mau meringatin lo terlebih saat foto lo diclub waktu itu tersebar dimana-mana, juga nyokap Alea yang bakal minta pertanggungjawaban atas perbuatan lo." jelas Vania mengomel.

Fay mengerutkan dahinya, "Pertanggungjawaban pala lo."

"Serius gue!" Vania menggeram, mendapati Fay justru meneguk air mineral dan menyenderkan tubuhnya dibatang kursi mobil.

"Bodoamat, gue nggak peduli." Fay berujar pelan.

Vania menggeram, bagaimana jika Fay sampai dikeluarkan nantinya? "Lo mending minta maaf deh, si Alea kepalanya bocor lo jedotin kedinding!"

Mendengar itu Fay dengan gaya malasnya justru menjedot-jedokan kepalanya dikaca mobil seperti orang aneh.

*Dug
*Dug
*Dug

Fay semakin keras menejodotkan kepalanya.

"BANGSAT SAKITT!"

"Gak mabuk aja gini, astaga pengen gue lindes!" Vania menggeram dan menelonyor kepala Fay.

"Sakit dodol." Fay mengambil kaca ditasnya, dahinya jadi benjol dan membiru.

"Itu yang Alea rasain, aduh nyesel gue nyuruh lo ngasih belajaran tuh cewek polos, minta maaf gih!" Vania menyenggol bahu Fay.

Stagnation (Completed)Where stories live. Discover now