21. Complicated.

170 14 0
                                    

"Kesal yang tertahan akan lenyap habis jika kita saling menetap untuk bertahan."

______
Stagnation.
______

Fay merebahkan tubuhnya dikasur empuknya, Reino baru saja pamit keluar untuk membeli sesuatu, gadis ini masih merasa begitu pusing.

Suasana sore kali ini membawanya hayut dalam pikiran yang begitu rumit, ia mengingat jelas dengan situasi sulitnya beberapa waktu belakangan ini.

"Pa... Kapan pulang?" Fay bergumam pelan hingga ia memutuskan untuk merampas ponselnya.

Ratusan kali ia berusaha untuk menghubungin Diandra. Biar bagaimama pun Fay mencemaskannya, juga merindukannya.

Apakah Papanya baik-baik saja? Kenapa semua koneksi yang berada dengan ayahnya disana terputus? Bahkan Sebastian pun tidak bisa dihubungi.

"Papa kabarin Fay dong ah!" ucap gadis itu sambil menempelkan benda tipis itu ditelinga kirinya.

*Maaf nomor yang anda—. Tut.

Fay melempar ponselnya asal hingga terdengar suara pecahan yang terdengar jelas bersamaan dengan suara pintu yang terbuka.

Fay menoleh pelan, gadis itu terperanjat menatap sosok yang menyiratkan tatapan tajam menusuk kearahnya.

"G-gio..." Fay memundurkan tubuhnya hingga menyetuh dinding pojok ranjangnya.

Lelaki itu mendorong pintu begitu keras lalu menutupnya rapat-rapat, wajah yang nampak keras berubah menjadi wajah tersenyum menyerigai penuh kemenangan.

"Ngapain lo kesini!!!" bibir Fay bergetar hebat, tangannya mencengkram kasur empuknya.

Gio melepaskan jaketnya, lalu menyisakan kaos polos ditubuh atletisnya.

"Lo kira dari semua hal yang gue kasih ke lo, gue bakal kasih cuma-cuma gitu?" tanya Gio mendudukan dirinya disisi ranjang Fay.

Fay meneguk salivanya, "PERGI!"

"JANGAN GANGGU GUE, GUE MOHON." teriakan itu membuat Gio tersenyum.

"Gue bakal perlakuin lo sama kayak semua cewek yang pernah gue kenal. Lo pantes dapet ini semua." Gio menarik tubuh Fay hingga gadis itu terbaring diranjang.

"BRENGSEK! PERGI LO!"

Fay menendang tubuh Gio, lelaki itu meringis lalu menerjang Fay dengan kekuatan penuh, Fay berteriak sambil berusaha keluar dari cengkraman tangan Gio.

"Brengsek! Pergi dari sini..."

"REINO!!!!" teriak Fay saat mendapati Gio mulai menyiratkan pandangan mengerikan.

"REINO... TOLONG!"

"Nggak bakal ada yang denger lo, udah lama gue mendem buat nggak ngelakuin ini ke lo, tapi sekarang waktunya." Gio membelai wajah Fay.

Fay menendang tubuh Gio lagi, gadis itu memberontak lalu berhasil terlepas dari cengkraman tangan Gio.

Fay berlari menapak kedinding, mengambil beberapa botol skincarenya yang nampak didepannya, lalu melemparkannya asal.

"PERGI! KELUAR DARI KAMAR GUE!" teriak Fay terus melemparkan semua barang yang ada diatas meja riasnya.

Namun sayang tak satupun yang mengenai tubuh Gio, lelaki itu mendekat dengan tatapan menusuk. Langkah kakinya terdengar begitu halus.

Stagnation (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang