14. Continue.

143 11 0
                                    

"Cobalah dengan cara yang mengesankan."

_____
Stagnation.
_____

05.12

"Kenapa juga gue harus ngajak Vania nemenin gue? Kenapa gue nggak nginep kerumah Leon aja?" kesal Fay menyadari keputusannya yang salah besar.

Bagaimana tidak? Jam dua malam tadi saja Leon dan Fero sudah menspamnya habis-habisan, meminta Fay untuk memesankan makanan yang enak untuk sarapan.

Padahal mereka ada dalam satu rumah. Benar-benar sial, dan kini Fay harus bersusah payah memasak karena ulah mereka.

Bibi pulang kampung, dan untuk memesan masakan, Fay benar-benar tak bisa berpikir jernih lagi tentang hal itu.

Gadis itu memperhatikan layar ponselnya, memperhatikan bagaimana tutorial memotong bawang yang benar bagaimana.

"Loh masak telor dadar bawangnya dihalusin? Make apaan gue alusinnya tai." kesal Fay muak dengan tontonannya.

Gadis itu mengambil mangkuk lalu mengambil beberapa butir telur, sejenak ia mengingat bagaimana Reino dulu memecahkan telur dengan benar.

"Heh, ngerepotin banget" kesal Fay sambil mempraktekan.

"Nah kan, Chef handal ya gini nih" ucap gadis itu tersenyum sambil perlahan membuang cangkang telur dengan perlahan.

Dengan cepat Fay menyalakan kompor secara perlahan, rambutnya yang sudah ia ikal tak akan menganggunya lagi, kini gadis itu benar-benar berhati-hati untuk masakan pertamanya.

Telor dadar.

Lima belas menit berlalu, gadis itu menghias telur dengan begitu rapi sambil sesekali tersenyum dan membawanya kemeja makan, dengan nasi juga minuman 3 gelas teh hangat yang ia buat.

06.00

"BANGUN!!!" teriak Fay kearah sofa panjang depan televisi itu sambil mengambil guling yang sebelumnya dipeluk oleh Fero lalu melemparkannya kewajah Fero.

*Bruak.

"BANGUN KEBO!" teriak Fay menarik selimut Leon sambil sesekali menarik-narik lengan lelaki yang masih bandel tak mau bangun ini.

"BANGUN KALIAN SEMUA ATAU TAU PEMBALASAN GUEEEEEEEE!!!!" teriak Fay menggelar, hingga Vania dengan cepat gelagapan keluar dari kamar tamu dan mengelus dadanya.

"Kuping gue Fay" kesal Fero sambil membuka matanya pelan.

Fay menggeram, Leon bahkan hanya membuka matanya pelan lalu mendekap guling lagi.

*Dugh
*Dugh.

"ANJ—."

Fay menendang tulang kering kaki mereka.

* * *

"Gue udah masak." ucap Fay sambil berjalan kearah meja makan.

Dengan capat Fero dan Leon yang sudah memakai seragam mereka pun menepuk tangan mereka kegiranga.

"Nggak nyangka, ternyata pacar gue pinter masak?" Fero merangkul Fay lalu mencubit pipi Fay.

*Dugh.

Fay menyikut perut Fero cepat, sembari menunggu Vania datang, kini Leon mengerutkan dahinya sambil menatap makanan yang tersaji diatas meja.

"Makanan apaan nih?" Leon menujuk telur yang tampak begitu gosong dengan hiasan tomat dan selada yang dipotong acak-acakan itu.

Stagnation (Completed)Where stories live. Discover now