Prolog

54.5K 2.8K 370
                                    

"Drama selesai, Lara."

Dahi Lara mengernyit mendengar ucapan cowok tinggi yang ada di depannya. Cowok yang semenit lalu menyampaikan perasaan suka padanya. Namun, apa maksudnya dengan drama? "Maksud lo?" tanyanya, lirih.

Saka terkekeh seraya memasukkan kedua telapak tangan pada kantung celana olahraga. Berdecih sinis melihat wajah bingung cewek pendek yang ada di depannya. Terlalu ... menggelikan dipandang mata. Kenapa bisa ada makhluk aneh bernama Lara? Jelek pula.

"Jangan kepedean lo jadi cewek, Lara. Gue nggak pernah suka sama cewek jelek kayak lo. Gue cuma kalah taruhan sama tiga temen gue buat nembak lo. Sampai situ aja, jangan gegayaan mau nerima. Gue nggak suka."

"Jadi selama ini lo cuma pura-pura suka?"

"Baru sadar lo?" sahut Saka sinis. Memalingkan wajah. Tak suka melihat wajah Lara lebih lama. Geli rasanya. Bahkan dadanya saja dengan bodohnya berdentam tak karuan. Amat kampungan. Pasti karena alergi pada Lara hingga terjadi demikian. "Kalau yang cantik aja gue nggak suka, apalagi lo yang jelek! Ngaca!"

Lara terpaku, merasa dicurangi. Lantas, apa maksudnya perhatian yang ia terima dari Saka selama ini. "Lo jahat, Saka! Lo bohongin gue."

"Sadar diri, Lara!" balas Saka geram seraya menoyor kening Lara. Tak tahan melihat drama Lara yang kini mengalirkan air mata. Rasanya, dia ingin menyeleding kepala Lara saking bencinya. Menangis? Buat apa? "Gue muak harus pura-pura suka sama cewek banyak minusnya kayak lo. Gue nggak suka sama lo!"

Plak!

Pipi Saka tertoleh ke samping menerima tamparan keras dari Lara. Dia mengepalkan tangan erat, menahan diri untuk tidak menyakiti cewek itu lebih jauh. "Sialan lo!"

Menyeka air mata di pipi, Lara berteriak di depan wajah Saka. "Gue benci sama lo."

Saka terpaku sejenak. Mengernyitkan dahi, sebab merasa ada yang menyentil di hati. Cukup nyeri. Namun, segera ia tepis agar ia tak semakin berlarut dalam rasa aneh yang kini menguasai diri.

"Sama. Gue juga. Benci banget malah. Nggak pake setengah-setengah."

"Sialan! Gue sumpahin suatu saat nanti lo akan jatuh cinta beneran sama gue, Saka!"

"Halah! Selama Superman belum sadar kalau dia pakai kolor di luar celana, gue pastikan sumpah lo nggak bakal mungkin jadi nyata! Jangan bikin gue ketawa."

TBC★

Selamat datang dicerita Lara Sangsaka. Semoga cerita ini bisa menjadi salah satu cerita yang kalian sukai di Wattpad. Aamiin.

Cerita ini lucu dan juga ... mampu memainkan emosi kita. Menangis, tertawa, dan marah tentunya.

Romcom, Remaja, Angst, Misteri, genre yang akan diusung dalam cerita Saka. Silahkan baca dan mari kita buat, mau ending seperti apa yang cocok untuk mereka.

Bahagia atau malah sebaliknya.

Salam
Ell

SangsakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang