4. Keingintahuan Irsiabella Ravelsa

10.3K 2.1K 268
                                    

"Apakah kita pernah bertemu di kehidupan lampau?"

***

Stella benar-benar tidak mempercayai apa yang tengah dihadapinya. Seorang guru muda yang mungkin belum kepala dua, saat ini sedang menerangkan padanya tentang silsilah keluarga Kerajaan Terevias dan juga peperangan kuno pada zaman dahulu.

Ini gila! Stella benar-benar tidak menyangka Regdar langsung membiarkannya belajar seekstrem ini. Stella pikir, sewaktu Regdar terus menerus menanyakan apakah dirinya baik-baik saja dan akan belajar kembali, dia akan dipermudah dari dasar-dasar yang baru, ternyata pemikirannya salah.

"Jadi, Nona Ravelsa, apakah ada yang tidak kau mengerti?"

SEMUANYA! Stella ingin menjerit demikian, tapi ternyata setelah dipikir-pikir ulang, Stella bisa memahami semuanya dengan baik.

Sistem kerajaan dipimpin oleh raja yang masih merupakan garis keturunan kerajaan dan saat ini dipimpin oleh raja ke-64. Nama lengkapnya pantang disebutkan karena dianggap sangat tidak menghormati.

Secara turun temurun, semua garis keturunan anggota kerajaan memiliki energi sihir yang besar dan istimewa. Hanya para pendeta agung yang mampu melihat aura yang terpencar dari energi itu. Konon katanya, anggota kerajaan mempunyai aura putih bersih, sedangkan para pemegang sihir biasa, umumnya memiliki warna aura yang berbeda.

Baiklah, setelah Stella pikir-pikir kembali, mungkin ini memang pelajaran dasar itu. Karena kalau tidak, buat apa Regdar susah payah memberhentikan semua guru-guru Irsiabella?

"Sejauh ini tidak ada." Stella menjawab sambil melemparkan senyum. "Penjelasan Nona Dalton mudah dimengerti."

Nama guru yang mengajarinya adalah Arlina Dalton. Ayahnya adalah seorang Viscount yang katanya cukup terkenal. Masalahnya, Stella tidak tahu siapa dan apa yang sedang terjadi. Jadi, untuk masalah itu, Stella berjanji untuk mempelajarinya sendiri nanti.

Saat tengah jeda istirahat minum teh, Stella memberanikan diri untuk menanyakan hal yang membuatnya teramat penasaran. Namun Stella tahu dia tidak boleh menyinggung apapun yang dapat merusak reputasi Irsiabella.

"Apakah Nona Dalton mengajar di banyak tempat?" tanya Stella.

Arlina tersenyum tipis, "Apa yang membuatmu berpikir begitu?"

Stella memiringkan kepalanya--sebuah kebiasaannya yang tidak pernah hilang, kalau sedang berusaha mencari alasan--membuat rambut hitam Irsiabella yang sedang diikat kepang pun ikut jatuh ke posisi miring, "Bagaimana mengatakannya, ya ... Nona Dalton sangat berbakat dalam mengajar."

"Bukan begitu, tapi Nona Ravelsa yang terlalu cepat menangkapnya. Anak-anak seumuranmu biasanya harus mengulas dua sampai tiga kali," jelas Arlina, berusaha tak terlihat tersipu karena pujian Stella.

Ternyata Regdar tidak mempermudah Irsiabella. Apa aku terlalu mudah, sampai-sampai dia lupa anaknya sedang amnesia? Stella dalam hati, benar-benar kesal dengan Regdar. Dia janji tidak akan mempedulikan Regdar saat makan malam nanti. Biarkan saja pria itu bingung cara membujuknya nanti.

"Nona Dalton bisa memanggilku Irsiabella," ucap Stella, masih tersenyum.

Arlina membalas senyumannya, "Sebuah kehormatan bagiku, Irsiabella. Aku sering mendengar kabar tentangmu sebelum mengajarimu."

"Benarkah?"

Sebenarnya Stella sangat kaget. Kira-kira rumor apa yang beredar sebelum semuanya tahu bahwa Irsiabella adalah seorang jenius sihir yang berbakat? Apakah rumor mengenai dirinya yang bisa menggunakan sihir sudah tersebar sejak dulu?

In Order to Keep THE PRINCESS SurvivesWhere stories live. Discover now