39. Kembali Lahir

788 62 8
                                    

Yuhuuu...
Ada yang masih ingat sama peri kecil?

Nah, kalo ada yang masih ingat nih aku hidupin lagi wkwk

Okee, part ini bakalan panjang dan mungkin sedikit garing karna terlalu banyak deksripsi, jadi aku harap kalian baca nya pelan pelan aja biar ngerti sama hal hal yang mungkin aku bocorin di part ini, karna kayaknya nanti konflik utamanya bakalan berhubungan sama si pelaku yang ada di part ini, jadi pelan pelan aja yaa baca nya biar ngerti

Yaudah yuk langsung aja

Tak ada yang namanya sia-sia menjadi orang baik. Mungkin memang ada beberapa orang yang tidak suka akan kehadiranmu, tapi percayalah tuhan akan mendatangkan orang yang baik pula kepada orang yang telah berbuat baik.

Happy reading😘😘😘

Amel lagi-lagi mengangkat tangan kanannya ragu untuk mengetuk pintu yang ada di depannya ini. Bagaimana tidak ragu kalau pintu itu adalah pintu kamar sang pacar, siapa lagi kalau bukan Alex?

Ya, memang saat ini Amel sedang berada di rumah Alex untuk menjenguk sang pacar. Sejak kemarin Alex tidak ada kabar yang ternyata kata Raka, Alex sedang sakit dan parah nya tidak memberitahu Amel. Jadi, Amel pun nekat pagi-pagi datang ke rumah Alex dengan membawakan bubur buatan Bundanya untuk menjenguk Alex.

Amel mendesah berat karna lagi-lagi tangan nya hanya melayang tanpa berani menyentuh daun pintu kamar Alex.

Amel melihat sekitarnya yang ternyata sepi. Kedua orang tua Alex sedang pergi untuk belanja bulanan, sedangkan Aliya–kakanya Alex barusan di jemput teman kampusnya. Jadi, di rumah ini hanya ada Asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Alex serta Pak satpam yang berada di Pos Satpam.

Dengan niat yang sedikit bulat dan debaran jantung semakin cepat, akhirnya Amel pun mengetuk pintu Alex sebanyak tiga kali sebelum suara Alex mengizinkannya untuk masuk.

Amel pun membuka pintu Alex pelan dan saat itu pula ia bisa melihat Alex yang terlentang lemah sambil menutup kedua matanya.

Sebelum masuk, Amel berniat membuka lebar-lebar pintu kamar Alex, tapi niat nya terhempas ketika sang pemilik kamar malah menyuruhnya menutup pintu kembali.

"Pintu nya jangan lupa ditutup!" Pintah Alex tanpa tahu siapa yang masuk ke kamarnya.

Mendengar itu, reaksi tubuh Amel semakin menggila, bahkan kini tangan dan kali nya bergetar ketika mendengar dengar perintah Alex.

Amel pun menutup pintu nya pelan, lalu berjalan ke arah Alex dengan reaksi tubuh nya yang berlebihan, jantung yang tadinya sudah berdetak sangat cepat tapi kali ini lebih-lebih cepat hingga Amel merasa jantung nya ingin keluar dari tempatnya.

Ketika sampai di pinggiran tempat tidur Alex, Amel pun menghirup udara sebanyak-banyaknya untuk menetralkan kerja tubuhnya kembali semula.

'Plis deh, ini cuma kamar Alex bukan rumah hantu!' Batin Amel.

Amel meletakkan nampan yang berisi bubur buatan Bundanya serta air minum dan obat yang tadi Aliya kasih untuk dkberikan ke Alex pada nakas yang ada di samping tempat tidur Alex.

Lagi-lagi Amel menarik napas panjang nya, karna gugup yang sekarang ia rasakan tidak hilang-hilang.

Mungkin karna tindakan Amel yang seperti itu membuat Alex perlahan membuka matanya penasaran dengan siapa yang masuk ke kamarnya. Dan ketika penglihatannya sudah jelas kembali, sekatika Alex melebarkan kedua matanya terkejut mendapati ternyata Amel yang ada di dalam kamarnya, begitupun dengan Amel yang lebih-lebih terkejut lagi ketika melihat respon Alex.

ALEXAMEL (SELESAI) Where stories live. Discover now