27. Uang upah

1.9K 103 39
                                    

Sudah terhitung satu bulan sejak dimana kejadian Amel diantar pulang oleh Bara ketika ia memohon-mohon pada Alex untuk mengantarnya. Ternyata waktu secepat itu untuk membiarkan seorang Amel kembali berjuang mengejar seseorang yang mungkin tidak ingin dikejar.

Huffhtt...

Amel menghela nafas panjangnya di depan meja riasnya. Ya pagi ini lagi dan lagi ia harus berjuang mendekati Alex seperti ketika pertama kali ia mendekati cowok itu, berjuang dengan kekuatan ekstra. Kekuatan kesabaran serta kekuatan percaya diri serta optimis suatu hari Alex akan membalas perasaannya.

Setelah memasangkan bandana berwarna pink bergambar panda itu, Amel menyambar tasnya yang berada di bawah meja belajarnya untuk ia bawa ke sekolah.

Amel turun dari kamarnya untuk ikut sarapan bersama keluarganya, tapi sebelum itu ia pergi ke arah dapur terlebih dahulu untuk mengambil tempat makan yang nantinya akan ia isi dengan menu sarapan yang Bundanya masak hari ini. Setelah itu ia pun berjalan menuju meja makan yang dimana sudah lengkap dengan anggota keluarga kecilnya, Ayahnya, Bundanya, beserta Velix.

Amel duduk di kursi yang bersebelahan dengan Velix lalu setelah itu memberikan tempat makan tersebut kepada Bundanya untuk diisi. Tari yang melihat uluran itu langsung menerimanya karna itu adalah kegiatan rutin paginya selama satu bulan ini.

Aldo memperhatikan istrinya yang sedang mengisi bekal pada tempat makan yang tadi Amel sodorkan tersebut lalu setelah itu melihat ke arah putrinya yang sedang fokus memakan sarapannya. "Ayah lihat-lihat satu bulan ini sepertinya Amel rutin bawa bekal yah? Kadang malah kalau gak sempat sarapan bareng malah bawa bekal dobel, iyakan?" Tanya Aldo memastikan.

Amel hanya mengangguk sebagai jawabannya karna masih fokus memakan sarapannya.

Velix yang melihat itu mengerutkan kedua alisnya heran. "Kamu bawa dobel lagi irit?" Tanya Velix.

Amel menggeleng. "Enggak kok." Jawabnya.

"Terus?"

Amel menggantungkan sendoknya yang akan ia masukkan pada mulutnya. "Kan yang satu buat Alex," Jawab Amel jujur.

Tari yang mendengar itu seketika langsung terdiam dari kegiatannya. "Untuk siapa, Sayang?" Tanya Tari memastikan. Ia takut yang ia dengar tadi salah.

"Alex, Bun," Jawab Amel.

"Kamu masih berhubungan sama Alex?" Tanya Tari lagi.

Amel terdiam sebentar. Ia tidak mengerti dengan hubungan apa yang Bundanya maskud, jadi ia memilih mengedikkan bahu sebagai jawabnya.

Semua orang yang ada di meja makan terdiam. Amel yang merasakan itu seketika menghentikan acara makannya. "Kok pada diem sih? Masakan Bunda enak kok. Ayo habiskan!" Pintah Amel kepada semuanya.

Tari menghembuskan nafasnya. Hari ini ia berencana menemui Alex untuk membicarakan sesuatu.

Ya, sesuatu yang membuat Amel kembali berjuang dengan kekuatan ekstra lagi.

🍂🍂🍂

Sebelum turun dari mobil Ayahnya ini Amel tiba-tiba menghadap ke arah Aldo lalu menyodorkan tangan kanannya. Aldo yang melihat itu langsung menerimanya karna ia kira Amel meminta menyalimi tangannya, tapi ketika setelah disalimi Amel malah kembali menyodorkan tangan kanannya lagi. "Apa?" Tanya Aldo tidak mengerti dengan permintaan putrinya ini.

Amel berdecak kecil. "Ayah nih pernah jadi anak kecil gak sih? Kode kayak gini aja gak ngerti." Sungut Amel.

"Amel minta uang, Yah," Lanjut Amel memperjelas maksudnya.

ALEXAMEL (SELESAI) Where stories live. Discover now