29. Kesadaran

1.6K 112 51
                                    

Hallooooo selamat malammm💃..

Gimana? Udah sabar nunggunya? Wkwk

Oh iya aku cuma mau nyampein sesuatu, kalian baca sesuatu ini dulu yaaa, wkwk

Aku mau minta pendapat kalian nih,

Jadi ada beberapa pembaca alexamel yang nyaranin aku buat bikin grup alexamel gtuu, ada yang setuju?

Nah, kalo kalian setuju coba komen tipe grupnya kek gmna:

1. Grup alexamel yang bertipe seperti RP (roleplayer), jdi nnti di grup itu ada yang bakalan jadi tokoh alexamel (alex, amel, dian, dinka, dll)

2. Atau, di grup itu hanya ada aku (penulis) yang cuma ngobrol-ngobrol sama kalian (para pembaca alexamel), dan tidak ada tokoh-tokoh alexamel. Jdi itu hanya fix penulis dan pembaca.

Gimana? Kalian pilih yang mana?

Tolong komen yaaa? Aku hanya menyampaikan keinginan dari beberapa pembaca disini, mungkin niat mereka hanya untuk saling mengenal kan? Biar kita bisa saling akrab gtuuu hehe. Jdi pliss yaaa komen:)

Oke udah segitu aja, yaudah yuk..

Happy reading❤❤❤

"Gawat Lilis, gawat! Kak Bara kesini." Bisik Amel sambil mencuri pandang ke arah Bara.

"Ya terus?" Tanya Lisa heran.

Amel langsung menatap ke arah Lisa. "Amel pasti mau ditembak." Ucap Amel ketakutan.

Lisa langsung melebarkan kedua matanya terkejut. "Lo seriusan?!"

Amel mengangguk ketakutan, apalagi ketika mendengar suara berat cowok yang memanggil namanya.

"Amel,"

Amel langsung mendongakkan kepalanya menatap tepat manik mata bara yang kini menatapnya dengan tatapan entahlah ia sendiripun tidak tahu.

"I-iya kak?" Tanya amel gugup.

Bara memasukkan kedua tangannya pada kantong celana seragamnya, lalu membasahi bibirnya, entah karna gugup atau hanya sekedar membasahi. Amel yang melihat itu justru semakin gugup, ia ketakutan. Sesekali amel mencuri-curi pandang ke arah alex yang kini sedang menatapnya santai.

"Ekhem" Deham bara.

"Kenapa gak nyamperin gue? Lupa? Atau... Sengaja?" Tanya bara.

Amel semakin dibuat gugup. Ia bahkan tanpa sadar mencengkram telapak tangannya sendiri dengan kuat.

Amel menggeleng sebagai jawabannya. Entah bara mengerti atau tidak, tapi yang membuatnya terkejut karna tiba-tiba bara jongkok di samping kursi yang sedang ia duduki sekarang. Bara mengambil kedua tangan amel yang menggenggam tangannya sendiri dengan kuat, lalu perlahan ia membuka genggaman itu agar amel tidak lagi melukai telapak tangannya sendiri.

"Kalo gak bisa jawab jangan lukain diri lo sendiri." Ucap bara yang kali ini sambil menggenggam kedua tangan amel.

Amel semakin menundukkan kepalanya bahkan ia juga menutup mata karna takut.

"A-amel minta maaf, kak, amel lupa." Jawab amel gugup.

Bara terkekeh pelan. "Terus kenapa gak angkat telpon gue?" Tanyanya lagi.

ALEXAMEL (SELESAI) Where stories live. Discover now