21. Cika?

2.3K 110 13
                                    

Sebelumnya maaf, aku rasa ini kurang ngefeel. Tapi mudah-mudahan kalian cukup puas. Aku soalnya lagi kehabisan ide.

Oke jangan lupa vote dan komennya:))
-
-
-
-
-
Happy reading:)

Angin malam berhembus sangat sejuk dari balkon kamar perempuan yang menyukai warna pink beserta boneka panda itu.

Amel yang saat ini sedang meminum susu coklatnya, kebiasaannya sebelum tidur kini sedang duduk menikmati angin malam dari balkon kamarnya. Senyum manis di bibirnya tercetak jelas di wajah cantiknya ketika mengingat kejadian dua hari belakangan ini, kemarin dan tadi pagi.

Ia masih mengingat jelas kejadian ketika Alex datang ke rumah nya untuk memberikan boneka sodaranya Olin yang kini bernama Oza.

Flashback on

Ketika Amel dan Bundanya masih turun dari tangga, Amel bisa melihat dari sini tamu yang ingin menemuinya. Tetapi sedetik kemudian ia berhenti karna terkejut melihat apa yang ada di sebelah tamunya tersebut.

"S-sodaranya Olin?!"

Alex yang mendengar suara Amel di belakangnya pun langsung menoleh dan ia langsung melihat ke arah Amel yang kini masih memakai baju tidur.

Sedangkan Amel bertambah terkejut ketika melihat Alex yang ada di ruang tamunya, lalu dimana temannya yang katanya mau menemuinya? Apakah Alex?

Amel langsung duduk di samping Aldo-papahnya dan melirik ke arah boneka panda besar di samping Alex.

Amel menoleh ke arah Aldo untuk memastikan bahwa yang ia lihat bukanlah mimpi. "Yah..?"

Aldo tersenyum kecil ketika melihat wajah terkejut dan kebingungan Amel. "Iya, itu sodaranya Olin yang tadi malem. Ternyata yang beli Alex." Ucap Aldo menjelaskan.

"A-alex?"

Aldo mengangguk lagi. "Iya Alex, itu buktinya sodara Olin ada di samping Alex." Jawab Aldo.

Sedangkan Alex yang dari tadi diam sebenarnya menyimpan pertanyaan yang sangat aneh menurutnya. 'Sodaranya Olin?' -Batin Alex.

Ketika mendengar ucapan Aldo barusan, Amel langsung menatap ke arah Alex untuk memastikan bahwa yang diucapkan Aldo barusan benar, sedangkan yang ditatap malah menampilkan ekspresi tidak mengerti.

"A-alex yang bawa sodaranya Olin tadi malem di Alun-Alun Kota?" Tanya Amel.

Alex masih terdiam, ia masih belum mengerti dengan pertanyaan Amel. Lalu tiba-tiba ia mendengar decakan gemas dari mulut Amel.

"Alex kok ditanya malah nampilin ekspresi kek Raja yang super pinter itu sih?" Tanya Amel gemas.

"Hmm.. Maaf, sodaranya Olin tuh siapa?" Tanya Alex polos.

Amel yang mendengar pertanyaan Alex barusan hanya bendesah kasar. Sedangkan Aldo malah sudah tertawa terbahak-bahak.

"Ya ampun Alex, masa Alex gak tau sih sodaranya Olin?"

Alex menggeleng.

"Itu loh yang di samping Alex. Kemarin Amel mau bawa anak Amel yang hilang untuk pulang, tapi Alex malah ngebawa duluan." Jelas Amel, dan saat itu pula Alex langsung menoleh ke arah boneka panda besar yang masih dibungkus plastik di sampingnya ini.

"M-maksudnya boneka panda ini?" Tanya Alex memastikan sedangkan Amel langsung mengangguk cepat.

"Iya itu. Kasihan Olin nangis mulu di kamarnya sampai gak mau minum susu gara-gara Amel gak berhasil bawa sodara kembarnya. Kasihan kan Alex?" Tanya Amel pada Alex ambil menampilkan wajah sedihnya.

ALEXAMEL (SELESAI) Where stories live. Discover now