6#

10.9K 928 50
                                    

BRAAKK

Pintu berwarna coklat tua itu terbuka dengan tidak elitnya. Pelakunya adalah Senju Tsunade, mantan Hokage wanita sekaligus ninja medis terbaik sampai saat ini. Dua orang yang berada di dalam ruangan itu pun mengalihkan pandangan mereka ke sosok tersebut. Mereka tampak terkejut karena kehadiran tiba-tiba Tsunade. Apalagi dia datang dengan nafas memburu yang entah karena merasa kelelahan atau menahan marah.

"Ada apa, Tsunade-sama?" Tanya Hatake Kakashi, sang Hokage keenam yang menjabat saat ini.

Tsunade menatap tajam Kakashi. Rautnya sungguh mengintimidasi. Kakashi pun meneguk ludahnya susah payah. Kali ini apa salahnya? Kenapa mantan pemimpinnya itu menatapnya seakan ingin membunuhnya?  

BRAAKK

Lagi-lagi suara gebrakan seperti tadi terdengar di ruangan ini. Tapi kali ini bukan pintu yang menjadi korbannya, melainkan meja kerja Kakashi. Beruntung tidak sampai hancur. Hanya retak di beberapa bagiannya saja.

"Kejadian tadi...jelaskan padaku!" Ucap Tsunade dengan nada penuh penekanan.

"T-tenanglah dulu, Tsunade-sama." Kakashi tersenyum kaku di balik maskernya. Ternyata itu permasalahannya, tapi kenapa Tsunade bisa sampai semarah ini?

"Bocah Uchiha itu bilang jika mereka hanya mengincarnya. Tapi nyatanya mereka juga menyerang desa, bahkan hampir melukai Hinata." Tsunade sama sekali tidak mengindahkan perkataan Kakashi. Kini yang dirinya butuhkan hanyalah penjelasan. Ia ingin tahu apa tujuan musuh menyerang desa.

"Maaf, Tsunade-sama. Kami juga sedang membahas masalah itu tadi." Ucap seseorang yang keberadaannya Tsunade abaikan tadi. Tsunade pun melirik pria berambut nanas itu. Dia adalah Nara Shikamaru, putra semata wayang Nara Shikaku yang menjadi korban tewas di perperangan sebelumnya. Kehadirannya disini adalah sebagai pengganti Shikaku, selaku penasihat saat dirinya menjabat dulu.

"Hmm...bagaimana keadaan Hinata, Tsunade-sama?" Tanya Shikamaru yang berusaha mengalihkan topik.

"Dia baik-baik saja. Hanya saja masih belum sadar dari pingsannya." Jawab Tsunade yang dibalas anggukan kepala Kakashi dan helaan nafas lega Shikamaru.

"Tapi aku merasa heran kenapa Hinata bisa pingsan." Gumam Shikamaru yang membuat tubuh Tsunade menegang sempurna.

"Dia hanya kelelahan biasa. Mungkin karena berlatih terlalu keras." Beruntung otak Tsunade terlalu cerdas. Ia jadi bisa mencari alasan yang logis dengan mudahnya. Tidak mungkin dirinya memberikan alasan yang sebenarnya. Bisa-bisa dua pria di depannya ini akan mengintrogasi Hinata dan membuatnya tertekan. Hal tersebut sama sekali tidak baik untuk janin di dalam kandungan Hinata. 

"Ah...mari lanjutkan pembahasan kalian tadi." Kini giliran Tsunade yang mengalihkan topik. Shikamaru dan Kakashi pun mengangguk setuju.

"Aku yakin analisis Sasuke tidak pernah salah." Ucap Kakashi sembari memangku dagunya di kedua tangannya. Sebagai mantan guru Sasuke, dirinya tahu betul seperti apa muridnya itu. Dia jenius dan teliti. Kemampuan berpikirnya bahkan hampir menyamai orang-orang Nara. Sangat mustahil jika laporan yang Sasuke berikan sampai melenceng seperti ini.

Shikamaru mengangguk pelan. Yang dikatakan Kakashi memang benar. Dirinya yang bahkan tidak terlalu dekat dengan Sasuke mengakui hal itu. Dia adalah si jenius di Akademi. Nilai rapornya bahkan selalu sempurna di setiap mata pelajaran. Kecerdasan otaknya tak perlu diragukan lagi.

"Rokudaime-sama benar. Dari laporan yang Sasuke berikan sangat jelas yang mereka incar adalah Uchiha." Ucapan Shikamaru membuat Tsunade kembali menerawang isi laporan Sasuke. 

"Kau benar. Dia bilang jika musuh selalu menyerangnya sambil berkata 'Uchiha harus mati'." Pernyataan itu merupakan bukti kuat jika musuh benar-benar mengincar Sasuke yang merupakan Uchiha satu-satunya. Tsunade pun mengangguk-anggukan kepalanya. Namun tak lama kemudian terdengar suara jentikan jari dari Shikamaru.

Not PresumedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang