1#

14.1K 971 69
                                    

Flashback on

Hinata melompati cabang-cabang pohon yang dilewatinya. Ia akan kembali menuju desa Konoha. Misinya di desa Takigakure telah selesai lebih cepat dari waktu perkiraan. Misinya cukup mudah. Hinata hanya perlu membantu desa tersebut melawan ninja pelarian yang selalu merampas hasil panen mereka.

Satu tahun berlalu setelah perang dunia ninja keempat berakhir. Kemampuan Hinata telah berkembang pesat dari waktu itu. Ayahnya dan juga tetua Hyuuga telah mengakui kemampuannya. Tidak ada hari yang lebih membahagiakan daripada hari itu. Ya, hanya itu yang Hinata inginkan. Pengakuan dari sang Ayah.

Saat melewati sebuah pohon beringin besar, Hinata mendengar suara ringisan seseorang. Hinata pun menghentikan langkahnya. Ia mengaktifkan doujutsunya untuk memastikan keadaan sekitarnya.

Hinata begitu terkejut saat melihat chakra yang cukup dikenalnya. Pemilik chakra tersebut tergeletak tidak berdaya di balik pohon beringin ini. Hinata pun menghampiri orang itu.

"U-Uchiha-san!" Pekik Hinata terkejut. Kondisi pemuda itu kini sangat mengenaskan. Tubuhnya penuh luka dan darah.

"K-kau?" Lirih Sasuke yang masih memiliki kesadarannya. Melihat warna netra putih yang menjadi ciri khas klan Hyuuga, Sasuke pun mengurangi kewaspadaannya. Jika berasal dari desa yang sama dipastikan dia bukanlah musuh.

"A-ada a-apa ini?" Tubuh Hinata gemetar ketakutan. Ia memegang bagian perut Sasuke yang terluka parah.

"Argh!" Sasuke mengerang kesakitan. Hinata pun menarik kembali tangannya dari perut pemuda itu.

"B-bertahanlah! A-aku a-akan mengobatimu." Hinata mengarahkan kedua tangannya ke perut Sasuke. Lalu chakra penyembuhan keluar dari tangannya itu.

Hinata tidak tahu apakah chakranya akan cukup untuk menutupi luka di perut Sasuke. Pasalnya luka dibagian itu tampak yang paling parah. Tapi Hinata akan mengusahakan yang terbaik. Ia tidak akan membiarkan Sasuke mati di depan matanya.

Sasuke adalah sahabat dari pria yang dicintainya, Uzumaki Naruto. Pemuda pirang itu telah berusaha kuat untuk membawa Sasuke kembali dan Hinata tidak ingin menyia-nyiakan usaha Naruto itu. Ia berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan luka Sasuke. Walau dirinya tak begitu mengenal Sasuke tapi mereka adalah teman seperjuangan. Sama-sama berasal dari desa Konoha. Ikatan itu cukup menjadi alasan Hinata mau mempertaruhkan nyawanya untuk pemuda ini.

***

Sasuke mengerjapkan matanya perlahan. Hal pertama yang dilihatnya adalah atap berwarna putih dengan lampu gantung bercorak bunga matahari. Ia pun melihat sekelilingnya. Tempat ini bukanlah hutan yang menjadi tempat pertempurannya tadi.

Sasuke berusaha menegakkan tubuh. Namun, sedikit melakukan pergerakan Ia merasakan nyeri di bagian perutnya. Sasuke meraba perutnya yang berlapis perban. Sekilas bayangan perempuan bermata putih terlintas diingatannya. Sepertinya perempuan itu yang mengobati lukanya. Tapi dimana perempuan itu sekarang?

Suara deritan pintu terdengar dari sisi kanannya. Pandangan Sasuke pun beralih ke arah itu. Seseorang yang tadi dicarinya berada disana. Dia mematung ditempat dan menatapnya dengan raut terkejut.

"U-Uchiha-san, k-kau s-sudah sadar?" Hinata menghampiri Sasuke. Ia merasa senang melihat pemuda itu telah sadar.

"Hn." Jawab Sasuke dengan dua huruf konsonan tidak berarti. Ia masih menatap Hinata dengan raut tanda tanya. Sasuke seperti pernah melihatnya tapi dimana? Ia merasa pernah berjumpa dengan perempuan ini sebelumnya.

"A-apa U-Uchiha-san lapar?" Tanyanya dengan lembut. Suara itu pun seperti tidak asing di pendengaran Sasuke.

Sasuke masih berusaha mengingatnya. Ia memperhatikan Hinata lebih dalam lagi. Matanya yang berwarna putih menandakan dia seorang Hyuuga. Rambutnya berwarna indigo. Suaranya terdengar halus. Namun jika berbicara selalu tergagap-gagap. Perlahan namun pasti Sasuke mulai mendapati gambaran seseorang dari masa lalunya. Lalu gambaran sempurnanya pun muncul.

Not PresumedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang