17#

9.9K 849 56
                                    

Flashback on

Hinata kecil menghentikan langkahnya. Ia menatap sekelilingnya dengan pandangan bingung. Tadi dirinya terlalu asyik mengejar seekor kupu-kupu yang sangat cantik sampai Hinata tidak sadar telah melangkah keluar dari mansion Hyuuga. 

Tempat ini begitu asing bagi Hinata. Sebuah hutan belantara namun tidak terlihat menyeramkan. Mungkin karena matahari masih menemaninya. Tidak tahu jika malam telah menjemput. Pastinya hutan ini terlihat menyeramkan.

Hinata melangkah memasuki hutan. Ia tidak takut tersesat karena Hinata telah menguasai doujutsu khas klannya, Byakugan. Dengan Byakugan, Hinata dapat mencari jalan pulang.

Hinata terlalu menikmati pemandangan sekitarnya sampai tanpa sengaja dirinya menemukan sebuah danau. Danau yang sangat luas dengan airnya yang jernih. Rembulan Hinata berbinar-binar saat menemukan tempat yang indah ini. Ia pun melangkah mendekati bibir danau.

Hinata memasukkan tangannya ke air danau. Bibir mungilnya tersenyum senang saat merasakan dinginnya air danau. Selain pemandangan yang indah, tempat ini juga begitu tenang. Hinata jadi tidak merasa menyesal telah tersesat. Dengan tersesat, dirinya bisa menemukan tempat seindah dan setenang ini. 

"Ck, sial! Kenapa selalu gagal?!" Hinata terkejut mendengar umpatan kasar tersebut. Ia pun mengalihkan perhatiannya ke sumber suara.

Tidak jauh dari tempat Hinata tampak seorang anak laki-laki dengan lambang kipas merah putih di bagian punggung bajunya. Hinata mengenal lambang itu. Itu adalah lambang klan tetangganya, klan Uchiha.

Hinata tidak menyangka jika Ia telah memasuki kawasan klan Uchiha. Distrik klan Uchiha dan klan Hyuuga memang terletak berdekatan. Namun Hinata pernah mendengar jika hubungan klannya dengan Uchiha tidaklah baik. Itu karena persaingan kuat yang terjadi diantara dua klan elit milik desa Konoha tersebut.

"Katon Goukayou no jutsu!" Semburan api kecil muncul dari mulut anak laki-laki itu. Hinata pun menatap takjub pemandangan tersebut. Ini pertama kalinya Ia melihat jutsu seperti itu.

"Sial, sial, sial! Gagal lagi!" Lagi-lagi anak laki-laki tersebut berkata kasar. Rautnya tampak kesal, namun yang menjadi perhatian Hinata adalah sorot mata yang tergambar di netra sekelam malam itu. Yaitu sorot kesedihan dan keputusasaan.

Hinata tertegun melihatnya. Ia pernah merasakan hal tersebut. Sering malahan. Namun Hinata tidak menyangka jika ada anak selain dirinya yang juga merasakan perasaan seperti itu. Perasaan sedih karena tidak diakui dan perasaan putus asa karena telah gagal.

Hinata terlalu larut dalam pikirannya sampai tidak sadar jika keberadaan nya telah diketahui anak laki-laki tersebut. Anak laki-laki itu menatap heran Hinata. Pasalnya warna mata Hinata tampak berbeda dari orang-orang yang berada di distrik klannya.

"Hei, kau!" Si bungsu Uchiha itu meneriaki Hinata. Namun Hinata tidak menyahut karena masih melamunkan sesuatu.

Kesal diabaikan, si bungsu Uchiha yang bernama Sasuke itu pun menghampiri Hinata. Ia tidak suka ada orang asing di tempat latihannya. Jadi, Ia ingin mengusir gadis itu dari sini.

"Apa kau tuli?!" Sentak Sasuke yang membuat Hinata terlonjak dari lamunannya.

Netra mereka berdua saling bertemu. Oniks dan lavender. Warna yang begitu kontras berbeda.

"Kau...Hyuuga." Sasuke tahu orang-orang yang memiliki warna mata seperti gadis di depannya ini. Hanya orang-orang yang berasal dari klan Hyuuga yang memiliki warna mata seperti itu.

Hinata tidak mampu berucap. Dirinya terlalu takut akan kemungkinan yang terjadi saat dirinya telah ketahuan seperti ini. Akankah anak laki-laki ini melaporkan dirinya pada anggota klan Uchiha yang lain? Sehingga Ia akan ditangkap dan diberikan hukuman karena telah memasuki wilayah klan Uchiha. Karena terlalu memikirkan hal tersebut, Hinata pun jadi menangis di depan Sasuke.

Not PresumedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang