33 - Cemburu

4.9K 767 34
                                    

Sorry for typo:(

---

- f a n f i c t i o n -

----

"Jeda tadi lo kemana?"

Jaemin dan Haechan baru saja keluar dari kelas pada pukul lima sore. Keduanya berjalan beriringan di lorong gedung. Dua lantai dan beberapa belokan lagi, mereka akan sampai di parkiran kampus.

"Makan sama Minju."

Haechan mengangguk, "Mbak Jeje tadi nelepon gue, nanyain lo di mana. Lo di telepon nggak diangkat soalnya."

Jaemin mendengus. Moodnya tiba-tiba berubah. Terlihat dari ekspresi wajahnya yang kesal.

"Gue matiin."

"Marahan ya?"

Jaemin mengangguk tepat ketika mereka berbelok untuk menuruni tangga.

Haechan diam, pandangannya menatap lurus ke depan. Kemudian ia menoleh ke Jaemin setelah melihat seseorang yang ia kenal.

Temannya itu tampak berusaha tidak peduli. Kedua tangannya bahkan dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Kak!"

Haechan dapat melihat betapa senangnya perempuan yang baru saja menyapa mereka. Ah bukan, menyapa Jaemin lebih tepatnya.

Mereka berhenti ketika lengan Jaemin ditahan oleh perempuan tadi. Raut wajah perempuan itu terlihat sedih.

"Lepas!"

Perempuan itu tampak menciut nyalinya namun ia tetap menahan lengan Jaemin.

"Udah dua hari lo nggak mau ngomong sama gue." kata perempuan tadi. "Nggak kangen sama gue?"

Jaemin menghela napas. Lelah dengan ekspresi kakak perempuannya ini. Tapi ia juga lelah melihat pola tingkah kakaknya yang sangat ekstrim dan susah diatur.

"Nggak."

"Bohong."

Jaemin dapat merasakan cengkraman dilengannya menguat. Ia menoleh dan menghela napas.

"Lo kapan sih nurut sama keluarga? Nurut sama gue, Mas Jen, Abang, Papa dan adek?" Jaemin membuka forum obrolan.

"Udah janji bakal deket-deket sama Bang Mark. Tapi malah lari nggak tau kemana. Bikin semua panik."

"Kan gue udah ngabari lewat story WhatsApp."

"Iya habis itu hp lo mati. Dan lo nggak cepet pulang. Malah makan di warmindo dulu."

"Kan gue lapeerrrr." kata Jeje. "Lagian kenapa sih harus marah sama gue? Kan gue udah minta maaf."

Lama-lama Jeje kesal juga. Apalagi ini hanya masalah kecil. Saudaranya yang lain dan Papanya pun juga udah nerima maafnya. Tapi ini Jaemin. Si possesive's boy. Dia takut Jeje ketangkap. Dia takut Jeje yang ceplas-ceplos malah bikin dia ketangkap aparat.

[1] Keluarga Papa SehunOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz