53 - Qtime

3.9K 713 207
                                    


Maaf banget kalau typo banyak dan nggak nyambung ya.

-----

Happy reading!

----


"Pagi sayang."

Sehun menyapa dan memeluk istrinya yang tengah memasak nasi goreng di dapur. Laki-laki paruh baya itu mengecup pipi sang istri dan mengeratkan pelukannya.

"Mas, lepas. Aku lagi masak ini."

Sehun berdecak kesal dan melepaskan pelukannya. Ia duduk di kursi meja makan. Membuka lembaran koran, lalu mulai membaca.

"Anak-anak tidur lagi, Mas?"

"Si kembar tadi jogging bentar katanya."

Sejeong meletakkan nasi goreng di atas meja. Kemudian memberikan secangkir kopi panas ke suaminya.

"Duh enaknya pagi-pagi udah ngopi." goda Jaemin yang baru saja masuk bersama Jeno.

"Makanya punya istri biar bisa ngopi pagi-pagi." ucap Sehun yang diakhiri dengan kekehan.

Jaemin mencibir. Ia mencuci tangan di wastafel dan duduk di kursi.

"Nggak usah ada istri Mas Jeno juga bisa ngopi pagi-pagi, Pa." balas Jeno yang ikut bergabung. Sejeong hanya terkekeh mendengar obrolan kecil suami dan anak-anaknya.

"Bunda mau bangunin saudara kalian dulu ya."

Jeno meraih pergelangan tangan Sejeong dan menghentikannya.

"Mas Jen aja bund."

Setelah mendapat anggukan, Jeno segera berlari menuju kamar saudara-saudaranya.

Kamar pertama yang ia tuju adalah kamar Jaehyun. Kamar yang didominasi warna monokrom itu ia buka. Lalu berjalan menuju ranjang berukuran besar yang diatasnya terdapat gumpalan selimut beserta orang.

Ia menarik selimut itu hingga menampakkan tubuh laki-laki berbalut piyama abu-abu.

"Abang, bangun! Sarapan."

Ia menarik lengan Jaehyun hingga laki-laki itu hampir terjatuh dari ranjangnya.

Jaehyun membuka mata dengan malas dan berdecak kesal. Adiknya ini nggak sadar apa ya kalau tenaganya itu sangat kuat.

"Stop Jen! Gue bangun nih."

Jeno melepaskan lengan Jaehyun. Ia tersenyum hingga membentuk eyesmile.

"Langsung ke bawah ya bang." ujar Jeno sambil berjalan keluar.

Kamar selanjutnya yang ia datangi adalah kamar si bontot. Si adek yang udah dewasa, kelakuan di luar rumah sangat cool tapi di dalam rumah manja abis.

"Dek?" panggil Jeno ketika membuka pintu. Kepalanya ia longokkan ke dalam. Netranya menemukan Jisung yang duduk di depan komputer.

"Loh, udah bangun dek?"

"Udah kan dari sholat subuh tadi." jawab Jisung tanpa mengalihkan pandangannya dari layar. Jeno yang kepo langsung menghampiri adiknya.

"Tumben?"

"Adek lagi mempelajari koreografi baru."

Jeno mengangguk paham.

"Turun dulu ayo. Sarapan. Habis itu baru lanjut lagi."

"Duluan aja, Mas. Satu menit lagi nih, nanggung."

"Oke. Mas Jen ke kamar mbak dulu ya."

Jeno dengan riang berjalan ke kamar Jeje yang terletak di depan kamar Jisung.

[1] Keluarga Papa SehunWhere stories live. Discover now