23 - Malam Pembubaran

5.5K 808 143
                                    

-----

"Jaem, mbak lo mana?"

Lucas bertanya pada Jaemin yang baru saja tiba di parkiran rektorat dengan mobilnya.

"Tadi baru aja pulang. Gue tinggal deh."

"Hah? Emang dia dari mana?"

"Rumah bang Mark."

"Jeje nginep?"

Jaemin mengangguk, "udah biasa kok. Bang Dejun sama bang Dery juga nginep. Tapi ya mereka beda kamar, jelas."

Lucas mengangguk. Ini gimana bisa beberapa koordinator sie malah belum datang. Bikin kepala Lucas pusing.

"PAK KETUAAAAAA."

"Heh elu ya." Lucas menyentil dahi Jeje. Pelaku yang meneriakinya. "Lo bertiga juga. Bisanya telat."

Dery cengengesan.

"Habis subuh pada tidur lagi tadi, Cas." kata Mark.

"Elu juga Mark." tegur Dejun.

Mark ketawa, "iya termasuk gue."

Lucas menghela napas. "Yaudah sana atur anak-anak kalian. Sekalian dibagi per kendaraan."

"Siap!"

Mark, Dejun, dan Dery segera mengumpulkan anak buahnya.

"Gue ngapain nih Pak?"

"Angkatin noh kardus air mineral."

"Dah ini mah gue emang cocok dipanggil babu."

Jeje melengos. Namun ia tetap melaksanakan tugas dari ketuanya. Dia bersama dengan Dino memasukkan beberapa kardus air mineral ke dalam mobil Lucas.

Beberapa koordinator lainnya sudah berangkat ke tempat tujuan. Guna menyiapkan beberapa keperluan. Termasuk Yena, teman bolak-balik Jeje ke Rektorat.

"Gue aja Je. Tinggal dua kardus doang." kata Dino ketika melihat Jeje mengangkat satu kardus air mineral.

"Orang lain dibantuin suka. Lo malah ngelarang."

Dino tertawa, "basa-bas doang. Lo kan cewek Je, ya kali ngangkat kardus kek kuli."

Jeje mengangkat satu kardus terakhir. "Idih, ngomong tuh kemarin pas ospek. Anak-anak konsum tuh ngangkatin berpuluh-puluh kardus. Mana cowoknya cuma tiga. Lo kemana deh waktu itu?"

"Gue bagian teknisi Je. Ngatur sound dan lain-lain."

"Pantes gabisa kemana-mana. Makan aja dianter kan wkwk."

Dino dan Jeje tertawa. Benar yang dikatakan Jeje. Beberapa posisi tertentu memang tidak bisa ditinggalkan. Misalnya ketua panitia yang harus stand by di aula. Dino yang mengatur sound, mic, dan kabel-kabelnya. Beberapa staff keamanan yang stay di beberapa titik. Dan beberapa lagi.

Jeje dan Yena yang merupakan sekretaris dan bendahara inti, membantu beberapa sie. Seperti konsumsi, keamanan, dan p3k.

Haduh kalo diinget-inget seru juga. Tapi ya bikin capek sih. Apalagi sebelum hari H banyak banget dramanya.

Itu dua bulan yang lalu. Untung sekarang udah kelar. Udah masuk kuliah. Dramanya ganti jadi tugas yabg terlalu banyak, praktik, laporan dan lain sebagainya.

Setelah semua anggota datang, kecuali yang konfirmasi izin sih. Mereka akhirnya berangkat memakai kendaraan pribadi dan kendaraan yang disewa. Iya mereka memutuskan untuk menyewa bus kecil satu biar lebih efisien. Beberapa juga membawa motor dan mobil. Jadi aman.

[1] Keluarga Papa SehunWhere stories live. Discover now