21 - Undangan

5.8K 841 48
                                    


Maafkan atas segala ketypoan dan ketidak nyambungnnnya, guys.

Oh ya, kritik dan saran sangat diperlukan, hihihi.

-----

Jeje keluar dari mobil yang sama dengan Mark, Dery, dan Dejun. Keempatnya baru saja menginjakkan kaki di parkiran rektorat. Ini hari Sabtu. Kampus tidak mengadakan perkuliahan. Tapi mereka harus ke kampus guna memenuhi tanggungjawab sebagai panitia ospek.

Lucas si ketua panitia juga baru saja menyapa mereka dan berakhir berjalan bersama.

Masih sepi. Iya merek berangkat lebih cepat 30 menit dari waktu yang telah ditentukan.

Koordinator harus menjadi contoh yang baik kan?

"Akhirnya, tanggungjawab gue bakalan selesai." ungkap Lucas.

Dery tertawa, "Akhirnya ya Cas, lo jadi nggak stress dan uring-uringan lagi."

Lucas mengacungkan jempol tangannya ke hadapan Dery dan tertawa lepas.

"Pusing anjir. Apalagi tingkat universitas."

"Siapa suruh daftar ketua."

"Yailah Je, lo gatau apa tujuan dia ikut seleksi ketua?" tanya Dejun.

"Apa emang?"

"Dia mau nyari degem."

Jawaban Dejun mengundang suara tawa dari seorang Mark dan Dery.

"Weh jangan salah sangka. Itu cuma salah satu alasannya. Banyak alasan yang nggak bisa gue sebutin kenapa gue ikut seleksi ketua ospek."

"Sekarang udah dapet degem belum?"

Lucas menggeleng. "Nggak dapet maba. Tapi gue dapet primadona kampus alias si Doyeon."

"Eh iya, beberapa waktu lalu Doyeon chat gue kalo dia diajak lo nonton." kata Jeje.

"Asik. Udah sampai tahap nonton berdua nih." kata Mark.

"Mereka nonton berdua sekali dua kali tapi langsung punya hubungan, Mark. Lo berkali-kali jalan kenapa nggak ada hubungan?" kata Dejun.

"Mark sih cupu." kompor Dery.

Dery dan Dejun langsung bertos karena berhasil menjahili temannya. Lucas yang menonton hanya tertawa.

"Aelah. Lo semua kenapa sih!"

"Nanti kalau Mark sebar undangan, kicep lo semua." kata Jeje.

"Undangan kalian berdua kan maksud lo, Je?" kata Dery.

"Eh?"

------

"Udah datang semua belum ya?" tanya Lucas dengan suara yang lantang.

"Udah." jawab hampir keseluruhan panitia.

"Ada beberapa yang izin, Cas. Mulai aja." kata Jeje yang sambil berbisik.

Lucas mengangguk dan mulai membuka pertemuan. Ia mengucapkan salam dan bertanya kabar dari anggotanya. Tidak lupa ia juga memimpin doa untuk memulai pertemuan kali itu.

"Karena uang dari kepanitiaan ospek ini sisa lumayan banyak, kemarin kami selaku koordinator-koordinator sudah merapatkan hal ini. Hasilnya yaitu kita akan mengadakan malam pembubaran panitia. Untuk tempatnya ada yang tahu?"

"Pantai?"

"Hutan pinus?"

"Halah paling Kaliurang kan, kak."

[1] Keluarga Papa SehunWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu