Prolog

12.6K 811 169
                                    

{P R O L O G – Setelah di revisi –}

>,<

Sosok gadis cantik nampak tiduran dalam posisi telentang seraya memandang langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Terhitung sudah tiga jam ia terus seperti itu tanpa bergerak sama sekali persis seperti orang yang kehilangan harapan hidup. Sesekali ia menghela napas berat.

Lelah rasanya jika harus seperti ini terus, lelah rasanya jika harus berpura-pura tegar seperti ini, lelah rasanya jika harus memendam semuanya sendiri.

Ia juga butuh teman yang benar-benar teman, bukan hanya teman yang mendekatinya jika ada maunya saja, setelah itu pergi entah kemana.

Gadis itu bangkit. Sedikit nyeri saat ia bangun dan kepalanya pun agak pening, mungkin efek terlalu lama tiduran di kasur.

Berjalan menuju meja belajar, lalu mendudukkan dirinya di bangku. Sejenak ia terdiam saat merasakan pening luar biasa di kepalanya. Selang beberapa detik, pening itu hilang.

Ia mengambil buku diary berwarna hitam pekat. Tempat ia mencurahkan segala keluh kesahnya selama ini. Lalu gadis itu mulai membuka lembaran yang kosong dan mengisinya dengan kata-kata.

Tuhan, Stela capek.
Stela menyerah, Stela gak kuat.
Boleh kah Stela pergi untuk selama-lamanya? Jika boleh, maka Stela akan dengan senang hati pergi.

Maaf untuk semuanya.
Bukannya maksud Stela meninggalkan kalian dan buat kalian sedih.
Tapi Bu, Ayah, Abang. Stela sendirian di dunia ini. Gak ada yang peduli sama Stela.

Mungkin memang benar, Stela anak pembawa sial di keluarga ini. Terbukti saat Stela buat impian kalian hancur. Stela minta maaf, Stela gak tau harus apa sekarang Bu.

Stela butuh pelukan dan kata-kata 'kamu gak salah, sayang' dari mulut Ibu.

Stela butuh usapan di rambut Stela dan kata-kata 'semua bukan salah kamu, kamu gak usah takut. ada Ayah di samping kamu' itu dari mulut Ayah.

Dan Stela butuh support dari Abang, Stela juga butuh kata-kata yang bikin Stela bangkit lagi dari mulut Abang.

Tolong jangan cuekin Stela kayak gini, jangan buat Stela terus tertekan dan merasa bersalah. Stela juga manusia biasa yang tak luput dari dosa.

Sekali lagi, Stela minta maaf.
Maaf untuk semuanya.

Tertanda.
Auristela Allisya Lesham:)

~•————————•~


TBC!

See you next chapter❤

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang