Change 44

149 15 15
                                    

Vote tanda Bintang di ujung kiri bawah ya Good Readers :)

****
<<

Jie terbelalak saat mendengar suara yang begitu akrab di indera pendengarannya. Jie spontan mendorong SamD, entah kekuatan dari mana, namun kali ini ia berhasil membuat SamD terhuyung ke belakang

"Felix,," hal pertama yang dilihat Jie adalah tatapan kekecewaan yang tampak sangat jelas di mata kebiruan Felix "ini tidak seperti yang kau lihat" tegasnya sembari bangkit dari ranjang untuk mendekati Felix yang berdiri di muka pintu

SamD tersenyum kecut mendengar Jie berusaha menjelaskan kepada Felix apa yang barusan mereka lakukan

"Kau percaya padaku kan?" tanyanya kepada Felix yang tampak begitu murka terhadapnya
"Jangan diam saja, jawab aku Felix" ucapnya putus asa saat Felix hanya diam seribu bahasa
"Felix,," dengan ragu bercampur takut Jie meraih tangan Felix dan menggenggamnya
"Ucapkan sesuatu,," pintanya memelas

Felix menghela nafas panjang sembari mengatupkan matanya sebentar, lalu setelah itu ia kembali menatap Jie yang berdiri tepat di hadapannya
"Kenapa kau terlihat seperti seseorang yang sedang ketahuan berselingkuh" ucapnya lucu "aku yang salah karena sudah masuk kemari tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu"

"Jangan mengatakan apa yang tidak ingin kau katakan Felix"

"Lalu kau berharap aku mengatakan apa?"

"Marah dan maki aku. Tunjukkan kekecewaanmu dan minta aku menjelaskan semuanya"

"Untuk apa semua itu?"

"Agar rasa yang ada di hatimu tidak hambar terhadapku"

SamD tertegun mendengar perkataan Jie, ia merasa Jie sedang menyinggungnya juga

Felix tersenyum kecut sembari memandangi tangannya yang di genggam oleh Jie
"Aku tidak marah ataupun kecewa padamu, tapi mungkin kau ada benarnya"

"Apa maksudmu?" tanya Jie tak mengerti

"Kalau kita belum siap memiliki bayi" ucap Felix kecewa sembari melepaskan genggaman tangan Jie "maaf sudah mengganggu kalian" Felix tersenyum untuk menyembunyikan kesedihan lalu membalik tubuhnya untuk segara angkat kaki dari sana

"Dia pasti merasakan apa yang ku rasakan dulu" batin Jie sedih "jangan menangis di belakang ku"

Felix menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Jie

"Aku tidak ingin kau merasakan apa yang kurasakan kepada pria yang ada di dalam sana" ucap Jie dengan berlinang airmata "aku tak ingin kau berakhir sepertiku, menjalani hubungan yang hambar dan tidak bisa merasakan apapun lagi"
Jie mengusap air matanya yang terus jatuh tanpa bisa ia kendalikan

Jie melangkah mendekati Felix yang berdiri membelakanginya
"Aku sudah menorehkan luka di hatimu, luka yang begitu dalam dan tidak ada obatnya. Untuk itu aku tidak akan membiarkanmu sendirian, berbagilah denganku, hmm?" Jie mengangkat tangannya untuk menyentuh Felix namun ia tidak berani melakukannya karena ia sadar bahwa Felix sangat membencinya

Jie menangis sesenggukan sembari memilin-milin pinggiran dress-nya. Ia bertahan berdiri di belakang Felix karena ia tidak ingin meninggalkan Felix sendirian. Ingin sekali ia memeluk kekasihnya itu, tapi ia sadar diri dan memilih diam di tempatnya

"Masuklah, kau harus beristirahat karena sebentar lagi kau akan psikoterapi" perintah Felix kepada Jie tanpa menoleh kebelakang

"Aku akan ikut kemanapun kau pergi"

"Kau tidak dengar? aku menyuruhmu untuk masuk ke dalam" ulang Felix dengan sedikit penekanan

"Aku tidak ma__"

CHANGE • Felix LeeWhere stories live. Discover now