Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)
****
<<Alians Baba School...
"Lihat gadis-gadis bodoh itu"
Felix mengalihkan tatapan dinginnya kearah gadis-gadis yang berteriak histeris menyaksikan permainan basketnya
Pupil mata Felix bergerak dari lantai dasar Alians Baba School sampai kelantai tujuh dan mendapati puluhan pasang mata menatap kagum padanya, ia segera membuang bola basket yang ada ditangannya ketengah lapangan dan segera pergi dari sana
"Hei,,,kau mau kemana?"
Teriak Vernon bingung saat Felix meninggalkannya begitu sajaFelix berjalan memasuki gedung sekolah diiringi puluhan pasang mata yang setia mengekornya kemanapun ia pergi
Vernon segera meraih bola yang ada ditengah lapangan lalu berlari mengejar Felix
"Tunggu aku Felix!"
Teriaknya lagi, namun Felix tidak mempedulikan teriakkannya itu®®®
Felix membuka lockernya dan mengambil seragamnya yang tersimpan disana
"Kenapa kau berhenti bermain? masih tersisa banyak waktu sampai jam istirahat berakhir"
Tanya Vernon heranFelix menatap sekilas pada Vernon lalu mengalihkan kembali matanya ke locker miliknya dan segera menguncinya, lalu pergi begitu saja tanpa berniat menjawab pertanyaan Vernon
"Aku selalu diacuhkan"
Guman Vernon mirisVernon membuka lockernya untuk mengambil baju seragamnya dari sana dan segera berlari menyusul Felix ke toilet sekolah
Felix memandangi tubuh berototnya dicermin, ia mengusap bekas luka yang ada didada bidangnya. Kecelakaan sepuluh tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya melintas dimemori ingatannya begitu ia melihat bekas-bekas luka itu
"Tolong jangan hari ini"
Ucap Vernon memelas saat melihat Felix memandangi bekas luka ditubuhnyaFelix melirik sekilas pada Vernon dan kembali fokus pada bekas luka yang ada ditubuhnya
Vernon menghela nafas panjang
"Tidak ada orang disini! bicaralah padaku!"
Teriaknya kesal karena sejak tadi Felix tidak mau berbicara kepadanyaFelix mengepalkan tangannya saat memori kecelakaan itu semakin jelas terekam dimemori ingatannya
"Jangan! jangan sekarang aku mohon!"
Pekik Vernon mencoba untuk menghentikan FelixPrankkk...
Vernon meringis melihat tangan Felix mengeluarkan darah setelah ia menghantam cermin besar ditoilet sekolah
Felix bergetar, rahangnya mengeras mengingat tragedi menyakitkan itu. Felix akan merusak apapun yang ada dihadapannya saat ia melihat bekas luka ditubuhnya, luka yang mengingatkannya pada mendiang kedua orang tuanya
Vernon segera mengambil tisu gulung dan melilitkannya ditangan Felix
"Sampai kapan kau terus seperti ini? kejadian itu sudah berlalu sepuluh tahun yang lalu!"
Ucapnya kesal pada Felix karena Felix selalu melukai dirinya setiap kali ia mengingat kecelakaan ituFelix menarik kasar tangannya dari genggaman Vernon lalu memakai kembali seragamnya dan segera berlalu dari toilet menuju kelasnya
Tisu putih itu telah berubah warna menjadi merah oleh darah yang tak kunjung berhenti keluar dari punggung tangan Felix dan menetes disepanjang lantai toilet hingga kekoridor kelasnya
Felix menghentikan langkah kakinya saat melihat tatapan kagum gadis-gadis dikelasnya, ia segera menyembunyikan tangannya yang terluka dan kembali melanjutkan langkahnya menuju kursi miliknya yang berada diurutan paling belakang
YOU ARE READING
CHANGE • Felix Lee
RomanceSuara Khas yang dimiliki keduanya membawa mereka pada takdir yang sama. Takdir yang membawa perubahan besar bagi hidup keduanya