Change 34 (NC+21)

556 22 8
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah good Readers :)

****
<<

"Kau akan mengalami hypothermia jika kau terus berada disana, buka__"

Ceklekkk

Felix segera memeluk Jie saat melihat bibirnya membiru
"Ayo cepat ganti bajumu"

Jie hanya diam saja saat Felix menanggalkan pakaiannya dan menggantinya dengan satin piyama kimono
"Cepat keluar disini"
Felix menarik Jie keluar dari kamar mandi dan mendudukannya di ranjang dan segera menyalakan penghangat ruangan

Dengan tergesa Felix menarik selimut dan membungkus Jie dengan selimut itu
"Apa yang harus kulakukan"
Ucapnya bingung sembari menatap Jie yang masih kedinginan, Felix mengigit ujung jarinya sembari berfikir cara menghangatkan Jie

Mata Felix berkedip dan bola matanya menajam saat sebuah ide muncul di kepalanya, ia segera menanggalkan pakaiannya dan membuka selimut Jie
"Aku harus menghangatmu dengan tubuhku"
Dengan ragu Felix menarik simpul kimono piyama yang Jie kenakan dan menjatuhkannya keranjang

Felix memeluk tubuh telanjang Jie dari belakang dan melilitkan selimut untuk menutupi tubuh mereka
"Sebentar lagi tubuhmu akan kembali hangat"
Ucapnya yakin sembari mengeratkan pelukannya

Jie merasakan punggungnya mulai menghangat saat dada bidang Felix mendekapnya dari belakang, tangannya juga mulai berhenti bergetar karena Felix terus menggenggamnya

Jie memejamkan matanya dan menyenderkan tubuhnya di dada bidang Felix, perlahan suhu tubuhnya mulai naik dengan kehangatan yang diberikan Felix

Jie semakin merasa tenang saat mendengar Felix bersenandung lembut didekat telinganya, tidak hanya tubuhnya yang menghangat namun juga hatinya

"Kau mengantuk?"
Tanya Felix saat merasakan Jie begitu tenang berada di pelukannya
"Kau tidak boleh tertidur, karena kau belum meniup lilin ulang tahunmu"

Jie membuka matanya saat mendengar ucapan Felix

"Aku membawa cake ulang tahun untukmu"

Jie mendongakkan wajahnya dan menatap bingung pada Felix

"Sebentar aku ambilkan"
Felix melepas pelukannya dan kembali melilitkan selimut untuk menutupi tubuh telanjang Jie, kemudian ia beranjak dari ranjang untuk mengambil cake yang ada atas meja

Felix membuka cake itu lalu menyalakan lilinnya, ia tersenyum sembari membalik tubuhnya menatap Jie yang duduk di ranjang

"Happy Birthday to you,,happy birthday tou you,,"
Felix kembali menyanyikan lagu ucapan selamat ulang tahun untuk Jie sembari membawa cake itu kehadapan Jie
"Happy birthday,,dear Yee Jie,, happy birthday to you"
Felix tersenyum sembari mengusap air mata di pipi cantik kekasihnya itu
"Make a wish, lalu tiup lilinnya"
Perintahnya pada Jie yang menangis sesenggukan dihadapannya
"Heii,,bukan menangis, tapi make a wish"
Ucap Felix sembari terus mengusap air mata Jie yang tak berhenti mengalir dari pelupuk matanya

Jie semakin terisak mendengar Felix memintanya untuk berdoa, ia menggelengkan kepalanya karena menurutnya ia tidak pantas meminta sesuatu kepada Tuhan, mengingat segala perbuatan buruk yang sudah ia lakukan

"Ucapkan keinginanmu dan juga harapanmu"

Jie kembali menggelengkan kepalanya, ia menolak untuk berdoa

"Ya sudah kalau begitu, aku yang akan meminta permohonan untukmu dan saat aku membuka mataku, kau tiup lilinnya,,oke"

Jie menahan tangisannya saat Felix menutup mata untuk menaikkan permohonan kepada Tuhan

CHANGE • Felix LeeWhere stories live. Discover now