Change 7

291 33 39
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)

****
<<

"Dia tak mau mendengarkanku"

Hwasa menghentikan gerak tangannya yang sedang memperbaiki peyangga punggung Jie saat mendengar keluhan Jie padanya

"Bagaimana jika ia mengorbankan impiannya hanya karena rasa bersalahnya padaku"

Hwasa menghembuskan nafasnya kasar dan melanjutkan memperbaiki peyangga punggung Jie
"Dia tidak akan melakukan itu, ini hanya rasa penyesalan sesaat"
Ucapnya sembari merapikan kembali gaun Jie setelah ia selesai memperbaikinya

"Tapi ini sudah sembilan bulan"

Hwasa menatap tepat dimata keabuan Jie
"Bisakah sekali saja kau tidak memikirkan orang lain?"

"Kita bicara mimpinya, masa depannya! dia tidak boleh menyerah begitu saja hanya karena rasa bersalahnya padaku"

"Bagaimana dengan mimpimu? apa sebelum kau melakukan semua ini kau pernah berfikir bahwa kau sudah menghancurkan impianmu hanya karena kau ingin menyelamatkan mimpi orang lain?"

"Aku akan tetap melakukan hal yang sama jika itu menimpanya lagi"

Hwasa menghembuskan nafasnya kasar melihat sikap keras kepala Jie
"Kau punya pilihan, lantas kenapa orang lain tidak boleh memilih dalam hidupnya?"

"Bukan tidak boleh memilih, tapi masalahnya dia akan terbelenggu dengan rasa bersalahnya jika ia terus berada didekatku"

"Apa kau bisa pastikan bawa dia akan baik-baik saja saat berada jauh darimu?"

"Setidaknya dia tidak melihatku ketika aku terlihat menyedihkan"

"Kenapa kau berfikir jika dirimu___"

"Apa yang sebenarnya kalian ributkan?!"
Sela Zico menghentikan perdebatan dua sahabatnya

Jie dan Hwasa melihat kearah Zico yang menyenderkan tubuhnya dipintu kamar Jie

Hwasa dan Jie saling menatap satu sama lain dan tidak berniat menjawab pertanyaan Zico

"Apa kalian masih mau berdebat disini? atau turun dan makan bersama dibawah"

"Apa dia masih disini?"

Zico menaikkan satu alisnya untuk menjawab pertanyaan Jie

"Kalau begitu aku akan makan disini, kalian turunlah"

"Tidak! kau akan makan dibawah bersama kami"
Ucap Zico tegas pada Jie

"Zico,,,"
Ptotes Jie

"Kita lihat apa pria itu serius dengan ucapannya"

Jie menatap tidak suka pada Zico atas keputusan sepihak Zico, tapi Jie yakin jika Zico sudah memikirkan hal itu sehingga Zico membiarkannya makan bersama Felix

****
<<

Felix yang lebih dulu berada dimeja makan bersama Lucas menoleh kearah tangga saat Jie, Zico dan Hwasa turun dari lantai dua

Felix tidak memanglingkan tatapannya sedetikpun dari Jie sampai Jie tiba dimeja makan

Zico mendudukan Jie dikursi makan dan membentangkan sherbet diatas pangkuan Jie

"Terimakasih"
Ucap Jie dengan senyum dipaksakan pada Zico

"Baik nona"
Jawab Zico dengan tersenyum ramah

"Siapkan semuanya"
Perintah Zico pada pelayan yang berdiri mengelilingi meja makan

Para pelayan mengangguk patuh dan segera menghidangkan semua makanan keatas meja

CHANGE • Felix LeeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora