Change 19

284 28 42
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)

****
>>

"Felix!"

Felix sontak membuka matanya begitu ia mendengar seseorang meneriaki namanya, namun ia tidak berniat melepaskan pangutan itu sampai akhirnya Jie yang melepaskannya
"Ini,,ini tidak seperti yang kau lihat"
Ucap Jie salah tingkah

"Bagaimana_"
Irene menggelengkan kepalanya, tampak jelas raut kekecewaan diwajah Irene
"Bagaimana kalian__"

"Aku sudah katakan bahwa ini tidak seperti yang kau lihat"
Jie terus mencoba agar Irene tidak salah paham padanya dan Felix

"Tidak seperti yang kulihat?! aku jelas-jelas melihatmu dan Felix berciuman dengan mesra!"

"Tapi kami tidak___"

"Apa yang coba kau jelaskan padanya!"
Teriak Felix memotong ucapan Jie

"Felix, ayo jelaskan padanya bahwa kita___"

"Bahwa kita saling mencintai"

Brukkk

Seketika itu juga Irene terkulai dilantai, kakinya mendadak lemas begitu mendengar pengakuan Felix

"Aishhh!"
Gertak Jie pada Felix dengan tatapan horornya lalu segera mendekati Irene yang terlihat begitu menyedihkan dilantai
"Bangunlah"
Ucapnya sembari berjongkok dihadapan Irene
"Semua yang dikatakannya adalah bohong"

Irene menghentikan tangisannya dan menatap sendu pada Jie
"Bagian mana yang bohong?"

"Aku sebentar lagi akan menikah dengan pria kaya bernama Simon Dominic, jadi semua yang dikatakannya itu tidaklah benar"

"Benarkah?"
Tanya Irene memastikan

Jie mengangguk yakin
"Cepatlah bangun karena kakiku sudah sangat sakit"

Akhirnya Irene mau bangkit dari lantai dengan bujukan Jie
"Sebaiknya kalian selesaikan permasalahan diantara kalian"
Saran Jie kepada Felix yang mambuang pandangannya kearah lain
"Jangan keras kepala Felix!"

Felix memutar bola matanya malas
"Memang sudah seharusnya diselesaikan dengan cepat"
Ucap Felix datar sembari melangkah meninggalkan ruang kerja Jie

"Ayo susul dia"
Ucap Jie lembut pada Irene yang masih sesenggukan disebelahnya
"Ajak dia bicara baik-baik, oke"
Jie mengusap punggung Irene untuk menenangkannya

Irene mengangguk dan segera menyusul Felix namun langkahnya terhenti saat melihat Felix menoleh kebelakang sembari memegang knop pintu ruang kerja Jie
"Aku tunggu di apartment"
Ucap Felix kepada Jie sebelum ia keluar dari ruang kerjanya

"Eishhh,,sial__"
Lagi-lagi Jie menghentikan umpatannya, ia tidak ingin Felix mendengar kata-kata kasar dari mulutnya. Jie berjalan dengan lemah menuju kursi kebesarannya, lalu mendudukkan bokongnya disana
"Bagaimana mungkin aku meminta pria yang kucintai berbicara dengan wanita lain"
Guman Jie dengan tersenyum miris

****
<<

Felix mendudukkan bokongnya dikursi taman yang berjarak tidak jauh dari YJ Gallery
"Duduklah"
Perintahnya pada Irene yang sejak tadi mengekornya

Irene mengikuti perintah Felix dan ikut duduk tepat disebelah Felix
"Apa kau begitu membenciku?"

"Aku tidak pernah membencimu"

"Lalu apa ini?"

"Kau tanyakan sendiri pada dirimu"

Irene menatap lirih pada Felix
"Kenapa kau berubah secepat ini Felix? sebenarnya apa yang terjadi padamu? hmm?"

CHANGE • Felix LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang