Change 35

215 20 15
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah good Readers :)

****
<<

Samuel Sanatorium

"Eishh,,"Jie melempar ponselnya ke ranjang saat menyaksikan penampilan Felix di atas stage "Beraninya dia menunjukkan tubuhnya ke banyak orang"Gumam Jie kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eishh,,"
Jie melempar ponselnya ke ranjang saat menyaksikan penampilan Felix di atas stage
"Beraninya dia menunjukkan tubuhnya ke banyak orang"
Gumam Jie kesal

"Itulah konsekuensi menjadi kekasih seorang idol, kau harus mulai membiasakan diri"

"Apa dia mendongkrak popularitasnya dengan mengobral tubuhnya? begitu!"

"Bukan mengobral, tapi__"

"Sudahlah! percuma aku bicara denganmu, kau selalu membelanya sejak kau berpacaran dengan sahabatnya yang seperti vampir itu"

"Tapi dia vampir yang tampan"

"Kekasihku jauh lebih tampan dibanding__"

"Siapa yang kau maksud dengan tampan?"

Jie dan Hwasa mengalihkan tatapan mereka ke pintu saat mendengar suara yang tak asing di telinga mereka
"Bibi"
Hwasa segera bangkit dari duduknya untuk memberikan salam kepada wanita tua berparas cantik yang masuk tiba-tiba ke ruang rawat Jie
"Selamat datang bibi"
Sapanya dengan sopan

Jie memutar bola matanya malas melihat sikap baik Hwasa kepada wanita tua itu
"Mau apa kau datang ke sini?"
Ucapnya to the point

Hwasa menajamkan matanya kepada Jie dan segera menarik kursi untuk wanita itu
"Silahkan duduk bi"

"Terimakasih Hwasa"
Wanita itu tersenyum ramah kepada Hwasa sembari mendaratkan bokongnya di kursi yang di siapkan Hwasa untuknya
"Bagaimana keadaan mu?"

"Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja"

Hwasa segera pergi dari sana karena ia tak ingin menguping pembicaraan antara ibu dan anak itu

"Baguslah kalau begitu"

"Siapa yang memberitahu mu?"

"Liliana"

"Eishh,,wanita sial__"

"Berhenti mengumpat! apa sudah menjadi kebiasaanmu mengumpat setiap kali kau merasa kesal?!"

"Kau  yang mengajariku. Aku sering mendengarmu mengumpat pada Ayah"

"Jie!"

"Ada apa? apa aku salah?"

Wanita itu menghela nafas panjang mendengar sikap keras kepala anaknya
"Sebaiknya kau kembali ke london, kau bisa melanjutkan perawatan mu di sana"

"Kembali?"
Jie berdecih sembari melipat tangannya di depan dada
"Kau mengatakan seolah-olah London itu adalah rumahku"

"Tentu saja karena orang tuamu ada di di sana"

CHANGE • Felix LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang