Change 22

293 23 24
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)

****
<<

"Aishh,,,"
Guman SamD kesal saat Jie melepaskan pangutannya tepat saat wanita yang ia bawa dari LA berjalan melewati mereka, ia sudah berusaha mengalihkan perhatian Jie dengan menciumnya seperti orang gila, namun hal itu tidak membuat Jie lupa dengan tujuannya datang ke bandara

Wanita itu menggenggam erat tas tangannya saat suara ketukan highheels Jie semakin terdengar jelas diindra pendengarannya

"Apa kau tidak punya sopan santun?!"
Ucap Jie dengan geram
"Jika ada orang mengajakmu berbicara seharusnya kau menatap orang itu"
Tegasnya lagi

"Hentikan Jie,,kau menarik perhatian disini"
Ucap SamD penuh penekanan

"Bukannya sejak tadi kita sudah menjadi pusat perhatian?"

SamD mengeratkan giginya melihat sikap keras kepala calon istrinya itu

Jie melepaskan tangan SamD yang memegang lengannya lalu berjalan mendekati wanita yang berdiri mematung didepan pintu kedatangan
"Kenapa kau menunduk? angkat kepalamu"
Perintah Jie pada wanita itu sembari melipat tangannya di depan dada
"Atau jangan-jangan kau malu"
Bola mata Jie bergerak ke kanan dan ke kiri
"Malu?"
Ucapnya dengan mampautkan bibirnya
"Hmm,,aku lupa jika kau tidak punya rasa malu"
Ucap Jie dengan senyum mengejek

SamD segera mendekati Jie
"Hentikan!"
Tegasnya sembari mencengkram lengan Jie

Jie mengalihkan tatapannya pada SamD dan lengannya bergantian, lalu setelahnya ia kembali menatap wanita yang masih tertunduk takut dihadapannya
"Wahh,,calon suamiku melindungimu layaknya seorang kesatria yang menjaga tuan putri dari kekejaman penyihir jahat"
Ucap Jie sarkastik

"Cukup!" SamD semakin memperkuat cengkraman tangannya dilengan Jie

"Kau rubah licik berparas cantik yang pandai bersandiwara, kau bahkan mampu membuat dirimu terlihat begitu menyedihkan, hingga semua orang menatap kasihan padamu"

"Aku bilang cukup!!"
Teriak SamD kuat

Jie mengeratkan matanya menahan rasa sakit dilengannya
"Hambar! kau tau rasanya hambar?"
Jie mengalihkan tatapannya pada SamD
"Kau membuat cintaku hambar pada pria ini"
Ucap Jie bergetar sembari menatap tajam mata elang SamD. Jie berusaha keras menahan air mata yang telah membendung dipelupuk matanya, ia tidak ingin terlihat menyedihkan di depan SamD dan wanita selingkuhan calon suaminya itu

Jie menarik kasar tangannya dari cengkraman SamD, lalu menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya
"Akhh,,ini benar-benar sakit"
Keluhnya sembari mengusap-usap lengannya

"Maaf aku tidak___"

"Tidak perlu minta maaf, karena hal yang paling menyakitkan didunia ini telah kau lakukan padaku"
Ucap Jie dengan tersenyum miris
"Kalau begitu aku pergi dulu"
Jie mengalihkan tatapannya pada wanita itu lagi
"Kau pasti lelah setelah penerbangan yang cukup jauh, beristirahatlah agar kau bertenaga kembali, karena berpura-pura itu menghabiskan begitu banyak energi"
Ucapnya dengan senyum dipaksakan

"Aku akan mengantarmu"

Seketika wanita itu mengangkat wajahnya menatap SamD yang menawarkan diri mengantarkan Jie pulang

Jie terkekeh melihat wanita itu menatap SamD
"Wahh,,ekspresi apa ini? apa kau keberatan SamD mengantar calon istrinya pulang?!"

Wanita itu kembali menundukkan kepalanya saat Jie menatapnya dengan tatapan tajam

"Jangan terlalu terburu-buru, SamD akan melihat kebusukanmu satu persatu, jadi pelan-pelan saja s.a.y.a.n.g"
Ucap Jie penuh penekanan pada wanita itu
"Aahhh,,sepertinya aku sudah terlalu banyak bicara hingga mulutku terasa kebas"
Jie memegangi rahangnya yang terasa kaku

CHANGE • Felix LeeWhere stories live. Discover now