Change 29

150 19 30
                                    

Vote tanda Bintang diujung kiri bawah ya Readers :)

****
<<

Jie's House…

Jie membuka kain penutup kanvas yang telah tergantung di easel selama lebih dari satu setengah tahun sejak ia mengalami hari buruk demi menyelamatkan hidup orang yang dicintainya

"Nona ingin mulai melukis lagi?"

"Aku harus menyelesaikan lukisan ini sebelum hari pertunanganku"

Crush menatap lamat lukisan setengah jadi yang tergambar di kanvas
"Bukankah itu___"

"Aku harus mengganti lukisan yang ada di kamarnya"
Jie mengusap lukisannya dengan sayang
"Bawakan rokokku kemari, aku akan mulai melukis"

"Baik nona"
Crush segera pergi mengambil rokok Jie yang tersimpan di lemari pendingin, karena tanpa itu Jie tidak akan bisa berkonsentrasi

Jie begitu gugup saat memegang kuasnya, tangannya bergetar karena sudah begitu lama ia tidak menyentuh alat-alat lukisnya
"Kau pasti bisa Jie"
Gumamnya meyakinkan dirinya sendiri

Jie menuangkan beberapa cat warna yang ia butuhkan dipapan pallet dan mulai mencampurnya dengan kuas yang ada di tangan kirinya

"Ini rokok yang nona minta"
Ucap Crush dengan mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya

Jie meraih rokok itu dari tangan Crush lalu menyelipkannya diantara bibirnya dan dengan sigap Crush memetikkan api untuk menyalakan rokok itu

Jie menghisap dalam kandungan nicotine yang ada di rokok itu lalu menghembuskan asapnya ke udara
"Kau boleh pergi"
Perintahnya pada Crush lalu menyelipkan kembali rokok itu di bibirnya

Crush membungkuk hormat dan segera pergi dari sana

Jie mulai asyik dengan kuas yang ada di tangannya hingga ia lupa waktu, lupa pekerjaannya, lupa apa yang menjadi prioritasnya, lupa akan segalanya

®®®

Jie menggerak-gerakkan jemarinya yang terasa kram dan kaku karena sudah lama tidak ia gunakan untuk melukis
"Aishh,,mengganggu saja"
Gumamnya kesal

"Tanganmu pasti kaku"

Jie kaget saat mendengar suara Zico diruang lukisnya
"Kau,,"

Zico meraih tangan Jie lalu meletakkan gumpalan adonan tepung di genggamannya
"Terapy dengan ini agar tanganmu tidak kaku"

Jie perlahan mengalit tepung yang ada di genggamannya, untuk merilekskan kembali jemarinya yang kaku

"Kau akan melanjutkan lukisan ini?"

"Hmm,,aku hanya tinggal mengganti warna rambutnya lalu mempertegas garis-garis wajahnya karena sekarang dia sudah banyak berubah"

"Apa kau akan melakukan pameran?"

"Tentu saja tapi mungkin tidak dalam waktu dekat"

"Akhirnya kau kembali"
Ucap Zico lega

"Apa kau takut aku tidak kembali?"

"Bukan takut, aku hanya___"

"Kau dan Hwasa adalah yang paling benar"

"Maksudmu?"

"Aku memang perlu bantuan seseorang untuk menguasai emosiku yang tak terkendali ini"

"Aku sama sekali tidak bermaksud__"

"Pada kenyataannya aku memang memerlukan Liliana, kemarin aku melukai SamD dan hari ini aku melukai Felix"

"Apa maksudmu?"
Zico membulatkan matanya bingung

CHANGE • Felix LeeWhere stories live. Discover now