***

Alleta dan Kean sudah berada di depan rumah Alleta. Alleta turun, lalu menyerahkan jaket ke arah Kean.

"Gue jemput."

"Hah?"

"Jam setengah empat." Seelah mengatakan itu, Kean langsung pergi dari Rumah Alleta.

"Jam setengah empat?"

Mengambil handphone yang berada di dalam tas, Alleta membelalakkan matanya.

Ini sudah jam 3 lebih, dan Kean akan menjemput nya lagi jam setengah empat.

"Oh my, Kean mendadak banget anjir!"

Alleta langsung berlari memasukki rumah untuk bersiap siap.

Tidak memerlukan waktu yang lama, Alleta sudah siang dengan penampilannya. Tas kecil serta jaket merah maroon hadiah dari almarhumah ibunya. Rambutnya ia kuncir kuda dan menyisihkan poninya.

"Gue gak mandi juga udah cantik banget," monolognya salam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Gue gak mandi juga udah cantik banget," monolognya salam hati.

"Non, di depan sudah ada teman non." Suara dari luar kamar Alleta.

"Iya bik," sebelum keluar, Alleta mematutkan dirinya lagi di depan cermin, lalu tersenyum manis.

Alleta mematung di depan pintu, di depannya ada Kean yang sedang berdiri menyender pada mobil, cowok itu memakai earphone putih dan kaos putih. Jangan bilang Kean pulang hanya mengganti motor dengan mobil?

"Sebenarnya dia ngajak gue jalan atau ngamen sih?" Ucap Alleta dalam hati.

"Sebenarnya dia ngajak gue jalan atau ngamen sih?" Ucap Alleta dalam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tapi ganteng, gimana dong?"

"Teori kalau cowo pakai kaos hitam tambah ganteng keknya salah deh, ini kean make kaos putih jadi ganteng banget."

Alleta menggigit bibir bawahnya. Bergelut dengan pikiran nya sendiri, tanpa sadar jika Kean sudah melihat dirinya.

Ehem

PSEUDO (END)Where stories live. Discover now