hidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga.
ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Sudah ke lima kali ini Alleta melirik ke arah Gerald yang berada di samping Kean. Ketampanan pengusaha muda itu memang tidak diragukan lagi.
Sementara Shyka, cewek itu malah fokus terhadap makanannya dan mengabaikan cowok tampan yang sedari tadi terus memperhatikan Shyka, siapa lagi kalau bukan Gerald.
Kean menatap datar Alleta, dengan sengaja cowok itu menginjak kaki Alleta agar membuat cewek itu sadar bahwa pacarnya itu di depan bukan di samping.
Kurang ajar emang si Alleta
"Aduh"
Shyka dan Gerald spontan menoleh,
"Alleta kenapa?"
"Kesandung meja, hehe." Seelah mengucapkan itu Alleta melirik Kean sinis.
"Pulang!" Ujar Kean dingin.
Alleta membelalakkan matanya, seblak yang ia makan belum habis dan juga mana mungkin dia menyia nyiakan untuk memandangi cowok tampan seperti Gerald?
"Pulang!"
"Makanan gue belum habis,"
"Pu.lang!"
Alleta berdecak, meraih tas kecilnya.
"Kak Gerald, Shyka, pulang dulu ya." Ujar Alleta lembut.
Gerald hanya menganggukkan kepala, sementara Shyka, cewek itu menatap Alleta aneh. Tumben banget kan Alleta bicara lembut kayak gitu?
Setelah membayar pesanan, Alleta menyusul langkah Kean yang sudah berada jauh di depannya.
"Lo kenapa si! Padahal gue masih pengen ngeliat kak Gerald."
"Mandi, lo bau."
Spontan, Alleta mencium bajunya. Wangi.
"Nggak tuh," gumam Alleta lalu menatap ke depan, dan ternyata Kean sudah tidak ada di depannya.
