hidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga.
ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
Vote 80 komen 150 bisa nda? Suka sedih kalo liat yang baca banyak tapi yang vote dikit bgt🥺
VOTE KOMEN😡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ujian Sekolah telah dilaksanakan, tentunya Alleta melewatinya dengan sedikit mudah. sebelum Ujian dilaksanakan Alleta akan belajar bersama teman-temannya dengan Kean sebagai guru mereka, bisa di bayangkan Kean mengajari tiga orang yang menyebalkan, bagaimana menderitanya saat Kean yang harus sabar mengajari mereka bertiga.
karena Ujian Sekolah yang sudah selesai, saat ini kelas 12 terbebas dari segala pelajaran. dan juga tinggal 3 hari Kean akan berangkat untuk Beasiswa itu.
"Kean, beliin gue baso cepet!" perintah Alleta terlihat menyebalkan.
Kean menghembuskan nafas pelan, mengingat perkataan Kakak Alleta tempo lalu.
"Alleta belum pulang, gak biasanya. kalian berantem?" tanya Trio ketika Kean sampai dirumahnya dan duduk di sofa.
"Alleta marah karena baru tahu kalau gue ikut pelatihan Beasiswa dan sekarang ketrima di Stanford." ucap Kean menjelaskan.
"bego si lo,"
Trio berdiam sebentar, mengingat waktu dirinya akan pergi study tour selama satu minggu, waktu itu Alleta juga marah kepadanya karena tidak memberitahu lebih awal, dan saat itu pula Trio mengetahui sikap aneh Alleta.
"gue kasih tahu. Alleta gak bakal lama marahnya, dia bakal nyuruh lo pergi, tapi-"
Kean menunggu kalimat yang akan disampaikan Kakak Alleta.
"dihari mendekati lo bakal pergi, dia bakal nunjukin semua sifat yang menurut gue itu sifat gak mau kehilangan."
"dia bakal jadi orang yang paling nyebelin yang pernah lo kenal."
