hidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga.
ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
"Kelas 2? Dan lo sama sekali gak ngasih tau gue Kean?"
"Udah satu tahun lo sembunyiin ini dari gue Kean, lo anggep gue apa?"
"Let,"
Alketa tersenyum tipis, "kalo gue gak liat amplop ini, lo pasti juga gak bakal ngasih tahu gue, kan?"
"Dengerin gue dulu Letta,"
Alleta diam, seakan menyuruh Kean untuk berbicara.
"Kemungkinan gue masuk kesana itu 5%, jadi buat apa gue bilang?"
Alleta menghembuskan nafas pelan, "tapi buktinya lo keterima Kean, se-nggak penting itu gue di hidup lo sampai hal kayak gini lo gak ngasih tahu gue?"
"Alleta,"
Alleta meletaakkan amplop tadi dan flashdiks di atas meja dengan kasar, "itu flashdiksnya, gue pergi," ucapnya pelan dan melangkah keluar dari kelas.
Kean mencekal pergelangan tangan Alleta, tatapan cowok itu berubah menjadi sendu. "Let,"
"gue mau sendiri dulu, jadi lepas,"
setelah mengatakan itu Alleta melepaskan tangannya dengan keras dan segera meninggalkan kelas, ntahlah, dia merasa kecewa dengan Kean.
***
Alin mendengus sebal, tahun ini Ia sudah memasukki TK bersama Kenzo tentunya, dan yang membuat dirinya sebal adalah Kenzo yang sering di dekati perempuan-perempuan sekelasnya.
"Kenzo!!" pekik Alin.
Kenzo menoleh, disebelahnya terdapat seorang cewek dengan wajah yang menurut Alin seperti barbie, sangat cantik. dan hal itu membuat dirinya semakin sebal.
