Tak
"Aduh! Kok gue lo jitak sih!" Pekik Alleta tidak terima.
Kean menatap datar Alleta.
"Iya iya, ish galak." Gumam Alleta pelan.
"31 tahun yang lalu, tahun 1989? Tahun Mama, Papa gue SMA."
Alleta diam, ia tidak tahu dengan masa SMA Mamanya. Kecuali,,,
***
"Kapan?" Tanya Kean.
"Besok aja kali ya, males gue. Yok pulang!!" Teriak Alleta lalu duduk di jok belakang motor Kean sambil memasang senyum manisnya.
"Nih,"
Melihat Kean yang menyodorkan sebuah jaket kearahnya, membuat alleta menaikkan sebelah alisnya, ia tidak mengerti.
"Tutupin paha lo."
Shit! Alleta jadi malu sendiri, lihat saja, pipi cewek itu sudah merona.
Menutupi rasa malunya, Alleta mengambil kasar jaket tersebut lalu ia gunakan untuk menutupi pahanya. Kean tersenyum tipis, dia tahu Alleta malu, terbukti pipi cewek tersebut yang memerah.
"Pegangan!"
"Bacot banget! Cepetan jalan." Ujar Alleta sebal.
Kean menganggukkan kepalanya, "kalo lo jatuh, bukan salah gue."
"Kean! Anjing pelan pelan goblok!!" Ucap Alleta setelah motor Kean meninggalkan area sekolah.
Dilain tempat.
Ada seorang cewek, ia berjalan pelan menuju sebuah ruangan. Ruangan itu gelap, banyak orang berteriak dan tertawa disana.
Menutupi kesedihannya, ia berjalan sembari tersenyum kecil lalu mendekati Mama nya yang menatap keluar jendela.
"Ma,,,"
Tidak ada sahutan,
"Mama udah makan? Makan dulu ya? Aku bawain bubur kesukaan Mama."
Wanita paruh baya itu menoleh, menatap tajam putrinya, lalu menarik bahu putrinya.
"Aw!" Pekik cewek itu tertahan.
"Kakak mu ngelukain kamu lagi?"
Cewek itu menunduk, ini sudah resikonya kan? Dia ingin membongkar semuanya, maka dia juga harus menerima resikonya, walaupun dia tidak membongkar apapun sudah pasti ia akan mendapatkan sesuatu dari kakaknya.
"Ini harusnya tugas Mama, Mama yang salah mendidik Kakak kamu."
"Aku nggak mau Mama kenapa napa, Mama juga gak gila, tapi kakak yang gila!"
Cewek itu meneteskan air mata, lalu langsung memeluk Mama nya. Ini semua salah Kakak nya. Kakaknya yang sudah membuat Mamanya berada di Rumah Sakit Jiwa.
"Kamu pulang ya? Mama takut kamu kena marah kakakmu kalo pulang terlambat."
Cewek itu mengangguk sedih.
"Dimakan ya Ma? Aku pulang,"
Cewek itu keluar dari Rumah Sakit, berjalan menuju mobil nya lalu pergi meninggalkan Rumah Sakit.
Diperjalanan pulang, cewek tadi berhenti, dia melihat didepannya terdapat Alleta yang sedang berboncengan dengan Kean.
"Maafin keluarga gue, Alleta."
YOU ARE READING
PSEUDO (END)
Teen Fictionhidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga. ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
PSEUDO 11
Start from the beginning
