TIGADUA

2.9K 150 5
                                    

-----

Satu persatu dari mereka mulai menunjukan batang hidungnya di Eston Cafe. Ucapan Naomi dan Bill yang mengatakan ingin mengunjungi cafe dengan alasan merindukan hidangannya, itu hanyalah omongan belaka. Nyatanya ada dua pasangan yang sedang duduk di satu meja yang sama dan berhadap-hadapan. Sedangkan di meja lain, ada dua pasangan tidak mau kalah. Kenzie bersama Nevil dan satu pasangan baru, yaitu Ethan dan Audrey.

Berbeda dengan Emily dan Alvin yang duduk di meja pojok yang hanya menyediakan satu meja dan dua bangku yang berhadapan. Akan benar-benar lengkap jika Kenneth berada bersama-sama dengan mereka. Tapi sepertinya Kenzie sendiri tidak merindukan abangnya. Semenjak Kenneth pergi, Kenzie menjadi lebih bebas dan ia sangat menikmatinya.

"Gue ke toilet dulu, Vin," celetuk Emily yang mendapat anggukan dari Alvin.

"Jangan lama-lama, nanti gue direbut cewek lain!"

Emily mengabaikannya. Ia sebenarnya tidak ingin ke toilet. Ia hanya ingin menengok ruangannya dan kebetulan di dalam ruangannya memiliki toilet pribadi.

Selang lima menit ia meninggalkan Alvin, tiba-tiba Megan memberinya pesan, "Cepetan ke sini! Pacar lo digangguin cewek!"

Dengan tidak mempedulikan tujuan utamanya, Emily langsung meninggalkan ruangannya dan memastikan bahwa Megan tidak berbohong. Namun ternyata omongan Alvin tadi tidak main-main. Seorang gadis benar-benar menggodanya. Hal itu semakin Emily murka.

"WOI!"

Bukan hanya Alvin dan gadis itu yang peka dengan suara Emily, namun pengunjung yang lain pun cukup peka, termasuk Ethan dan kawan-kawan.

"Aduh, gawat nih," celetuk Kevin.

"Dramanya bagus," kata Kenzie.

"Genrenya action!" celetuk Nevill

"Alvin dalam bahaya," ucap Audrey.

"Bukan Alvin. Tapi si cewek itu," balas Bill.

Emily perlahan-lahan berjalan menuju tempatnya yang sekarang diisi oleh gadis itu. Emosinya benar-benar tidak terkendali.

"Lo siapa?" tanya gadis itu.

"Pemilik cafe sekaligus pemilik hati pria yang ada di depan lo."

Gadis itu tidak menunjukan rasa bersalahnya, sedangkan Alvin tersenyum senang saat diakui sebagai milik kepunyaan dari Emily.

"Astaga, gue lupa! Muka lo kan terpampang nyata di sosial media Eston Cafe. Tapi seriusan lo pacarnya? Soalnya dia ngaku ke gue kalo dia gak punya pacar," celetuk gadis itu.

"Gue memang gak punya pacar. Punya nya calon istri," gombal Alvin dan tersenyum nakal melirik Emily yang emosinya sedang tidak terkendali.

"Gue bingung. Cewek secantik lo kok bisa-bisanya godain pacar orang? Antara gak laku sama murahan," ucap Emily membuat gadis itu mulai murka.

"Mau berantem sama gue?!"

Emily menggulung lengan bajunya yang menandakan bahwa ia tidak takut di tantang oleh gadis di depannya, "Tanpa lo ajak pun, tangan gue emang udah gatal pengen ngancurin kepala lo dan congkel biji mata lo."

"Mil, udah. Jangan terima tantangan dari cewek kayak dia. Lo cuma bikin tangan lo yang mulus ini lecet," ucap Alvin mencegah terjadinya keributan karena Emily sudah menjadi pusat perhatian pengunjung cafe.

Ethan dan kawan-kawan yang melihat permasalahan yang mulai di luar kendali itu langsung menghampiri Emily dan menenangkannya, sedangkan gadis itu mulai panik tidak menyangka bahwa Emily menerima tantangannya. Tidak disangka-sangka, gadis itu melarikan diri saat melihat Emily yang ditahan oleh saudara-saudaranya. Ternyata gadis itu tidak sendiri. Ia bersama dengan temannya yang juga merupakan siswa dari Villiam High School. Percuma saja ia melarikan diri karena Naomi sudah menghafal wajahnya.

Emily [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang