DUAPULUH

6.2K 250 32
                                    

-----

Saat ia memasuki rumah, Alvin melihat Kinan yang sedang menatap layar tv bersama Kenas.

"Alvin pulang."

"Alvin? Terus gimana? Emily kenapa katanya?" tanya Kinan yang langsung menghampiri anaknya.

"Dia baik-baik aja kok, ma. Gak ada luka yang serius tapi kepalanya kebentur cukup keras kata dokter."

"Emang apa yang terjadi? Kok bisa?" tanya Kenas.

"Emily kecelakaan semalam waktu dia ikut balapan."

Kinan dan Kenas terkejut bukan main setelah mendengar kabar dari anaknya bahwa gadis seperti Emily ikut serta dalam kegiatan seperti itu. Sedangkan Alvin sedang mengutuki dirinya sendiri setelah keceplosan memberitahu Kinan dan Kenas tentang apa yang gemar dilakukan oleh Emily.

"Ma, pa. Emily gak kayak yang mama papa pikirin kok. Tenang aja, Emily cewek baik-baik."

"Mama gak berasumsi kalo Emily itu anak yang gak benar. Mama tau betul Emily itu anak yang baik. Tapi mama cuma kaget aja cewek feminim kayak Emily punya hobby yang keren."

"Tapi, Vin. Mending kamu istirahat dulu. Papa tau kalo kamu abis jagain Emily semalaman. Kasian fisik kamu juga kalo kayak gini. Bisa jadi nanti pas Emily sembuh malah gantian kamu yang sakit," pinta Kenas mengkhawatirkan Alvin.

"Iya, pa. Makanya Alvin pulang ke rumah buat istirahat."

"Oh jadi tujuan kamu pulang ke rumah cuma mau numpang istirahat terus pergi lagi gitu?" tanya Kinan dengan nada yang serius.

"Nggak gitu, ma. Maksudnya kan--"

"Maksud mama juga gak gitu kok, Vin. Mama becanda doang!" ledek Kinan.

"Mama masih butuh kursus kalo mau ngelawak," balas Alvin.

"Udah, kamu mandi dan istirahat. Nanti malam mama bangunin buat makan malam. Besok rencananya mama dan papa mau jenguk Emily," ucap Kinan.

Alvin tersenyum tenang, setidaknya ia bisa sedikit tenang setelah mendapat sambutan dari Kinan dan Kenas yang sangat perhatian kepadanya.

"Eh, papa gak kerja?" tanya Alvin yang baru sadar melihat kehadiran Kenas di rumah.

"Iya, mama kamu parno soalnya khawatir sama kamu abisnya kamu gak pulang semalam."

"Ya ampun, ma. Lebay banget!" ledek Alvin.

"Mama khawatir karena mama sayang sama kamu," ucap Kinan.

"Udah ah, jadi drama. Alvin ke atas dulu ya."

***

"Mil, gimana keadaan kamu? Udah enakan?" tanya Delina.

"Mama gak kerja?"

"Ini kan sudah waktunya pulang kerja, Mil," ucap Devano.

"Oh ya? Dikurung gini jadi gak tau siang dan malam."

"Belum juga sehari kamu di kurung udah ngeluh," tegur Bella pada cucunya itu.

"Oh ya, Alvin mana? Gak jenguk kamu?" tanya Delina yang tidak mendapati kehadiran Alvin.

"Gak, ma. Aku dengar dari yang lain kalo dia udah semalaman jagain aku, jadi aku suruh dia pulang dulu buat istirahat," bohong Emily.

Ia tidak ingin para orangtua ini ikut campur dengan permasalahannya apalagi sampai ikut-ikutan untuk membenci Alvin. Emily sendiri pun masih tidak tega mendiamkan Alvin seperti itu.

"Yaudah, hari ini gantian mama yang jagain kamu."

"Gak usah, ma. Mama kan kerja."

"Nggak, pokoknya mama tetap mau jagain kamu. Tapi papa harus pulang, biar besok papa yang nyiapin perlengkapan mama ke sini," ledek Delina kepada suaminya.

Emily [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang