ENAM

10.4K 473 3
                                    

-----

Emily tidak tahan jika harus terus-terusan beristirahat. Sebenarnya ia yang membujuk dokter untuk memulangkannya agar ia bisa beraktivitas dengan bebas seperti sebelumnya. Sehari setelah ia pulang, Emily pun memilih untuk pergi ke sekolah. Seisi rumah sudah melarangnya, tapi Emily sulit untuk dikendalikan.

~ skip ~

Hari ini, kelas kembali sunyi karena Emily sudah kembali ke sekolah. Emily akan marah jika kelas terlalu annoying baginya, apalagi dengan keadaannya yang belum sembuh total.

"Oalah, si cewek dingin udah masuk?" celetuk Audrey.

Emily tetap tidak peduli dan masih sibuk membaca novel miliknya. Audrey memukul meja Emily sedikit keras, otomatis mengundang perhatian seluruh siswa di dalam kelas. Emily menatap Audrey tajam. Emily tidak memalingkan tatapannya dari wajah Audrey dan tetap menatapnya dengan tatapan tajam tanpa berkedip.

"Coklat sama surat yang seharusnya buat lo. Kenapa lo taro di meja gue?" tegas Audrey.

Emily bangkit dari tempat duduknya. Hal itu mendapat tatapan ketakutan dari yang lain, terutama Audrey.

"Pertama, lo udah ganggu kenyamanan gue. Kedua, lo mancing emosi gue. Ketiga, lo terlalu kekanak-kanakan. Dan terakhir, lo harus siap dengan konsekuensinya karena lo udah berani berurusan sama gue," ucap Emily dengan tatapan tajam ke arah Audrey.

Audrey terdiam, sedangkan yang lain berpura-pura melanjutkan aktivitas mereka dan mengabaikan perdebatan itu. Tidak ada satu pun yang membela Audrey karena takut berurusan dengan Emily.

"Kali ini masih gue maafin karena kondisi gue masih belum stabil. Gue gak mau energi gue habis percuma karena ladenin orang kayak lo. Tapi kalo lo mau, kita bisa selesaikan semuanya sekarang," lanjutnya.

Audrey menggeleng dan kembali ke tempat duduknya, sedangkan Emily lanjut membaca novel. Dan saat itu juga, Bu Vanya masuk ke dalam kelas dan menelusuri seseorang yang ia cari, "Halo, Emily. Sudah sarapan?"

Emily diam.

"Sebelumnya, ibu mau minta maaf soal kemarin. Ibu gak tau kalo--"

"Saya baik-baik saja. Jangan dibahas lagi."

Bu Vanya hanya mengangguk dan melanjutkan aktivitas belajar mengajar di kelas itu. Saat tiba jam istirahat, Emily dijemput oleh Naomi dan Kenzie di depan kelasnya dan pergi bersama ke kantin. Mereka duduk bersama dengan Ethan dan yang lainnya di sana.

"Emily mau pesan apa?" tanya Kenzie.

"Jus jambu."

"Lo gak makan?" tanya Ethan.

Emily menggeleng.

Alvin inisiatif memesan bubur ayam di salah satu kedai yang ada di kantin mereka.

"Hai, Emily!" sapa seorang pria yang tidak asing baginya.

Emily menengok dan hanya membalasnya dengan anggukan kecil.

"Mil, lo akrab sama dia?" tanya Bill.

"Drive lo bagus. Kapan-kapan gue pengen ngajakin lo balapan lagi," ucap Alex.

Emily mengangguk, "Kabarin aja."

"Yaudah, gue duluan ya!" pamit Alex dan tersenyum kecut ke arah Alvin.

Alvin menatap punggung alex yang mulai menjauh sambil menahan kesal.

Ethan yang peka pun langsung mencairkan suasana, "Eh, lapar banget nih, ayo makan!"

Nevil menepuk pundak Alvin, "Makan dulu bro!"

Emily meminum jus jambu tanpa ragu dan beranjak pergi.

"Eh, Mil. Makan dulu buburnya," pinta Alvin.

Emily [SELESAI]Where stories live. Discover now