SEMBILAN

8.6K 355 5
                                    

-----

Mereka pun tiba di kediaman Kennedy, tempat tinggal Alvin tentunya. Alvin membukakan pintu untuk Emily keluar dari mobil. Emily sudah memaksa bahwa ia saja yang membuka pintu karena jika di bukakan akan terkesan lebay. Namun Alvin tetap memaksa dan akhirnya Emily hanya bisa menurut. Alvin mengajak Emily untuk masuk ke dalam rumahnya. Mereka langsung mendapati seorang wanita yang sedang menyibukkan diri di dapur.

"Hai, ma! Udah pulang dari butik?" sapa Alvin pada ibunya.

"Hei, Vin! Udah nih, nanti siapa yang nyiapin makan malam kalo mama seharian di butik?" ucap Kinan.

Lalu mata Kinan tertuju pada seorang gadis di samping Alvin, "Ini siapa, Vin? Cantik banget."

"Sore tante," sapa Emily dengan senyum khasnya.

"Sore cantik. Vin, pacar kamu?" tanya Kinan.

Terjadi adegan tatap-tatapan antara Emily dan Alvin.

"Calon, ma," celetuk Alvin.

Emily menyenggol tangan Alvin dengan sikunya.

"Loh, baru calon? Kenapa? Alvin belum ngasih kepastian ya?" ucap Kinan.

"Nggak, tante. Kita temenan kok," ucap Emily.

"Akhirnya lu anggap gue temen," gumam Alvin.

"Ma, masih inget kan si jelek yang suka aku ceritain?" tanya Alvin pada Kinan.

Kinan berpikir keras lalu mengangguk pelan, "Kenapa? Udah ketemu?"

Alvin mengangguk.

"Kenapa gak diajak ketemu mama ke sini?" tanya Kinan lagi.

"Ini, di samping Alvin."

Kinan terdiam dan menghampiri Emily lalu menangkap pipi Emily dengan kedua tangannya.

"Vin, kamu yakin yang ini orangnya?" tanya Kinan kebingungan.

Alvin mengangguk, "Iya dong, ma. Udah Alvin pantau 2 tahun."

"Tapi ini cantik banget, Vin. Gak ada jelek-jeleknya," ucap Kinan.

"Tante bisa aja," celetuk Emily tersenyum.

"Beneran cantik loh ini. Jadi kalian ini satu sekolah?" tanya Kinan, Emily mengangguk.

"Ini orangnya yang bikin Alvin bolos sekolah waktu itu, ma," ucap Alvin.

"Oh ya? Gimana keadaan kamu, nak? Udah sehat?"

"Udah tante."

"Mil, gue ganti baju dulu ya. Lo tunggu gue di sini, kita makan malem bareng," pinta Alvin dan langsung pergi meninggalkan Kinan dan juga Emily yang terdiam canggung.

" Tante? Boleh gak aku bantuin masaknya?" ucap Emily menawarkan diri untuk membantu Kinan memasak makan malam mereka.

"Kamu bisa masak?" tanya Kinan.

"Dikit-dikit tante, dulu diajarin oma."

"Wah, tentu saja. Ayo sini cantik!" ajak Kinan.

Emily [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang