EMPATBELAS

7.1K 312 3
                                    

-----

Tiba di parkiran Eston Cafe, Emily menyuruh mereka untuk masuk ke dalam mendahuluinya. Cafe yang tidak terlalu besar itu cukup ramai pengunjung, khususnya para anak remaja. Sungguh suasana yang menyenangkan untuk dijadikan tempat tongkrongan yang tenang. Setelah ia memperkenalkan cafenya di media sosial, akhir-akhir ini cafenya menjadi ramai pengunjung. Namun tidak satu pun dari kerabatnya yang tahu, kecuali Alvin, Megan, Angga, dan Kevin sahabat-sahabatnya. Bahkan ia tidak tahu jika Alex sudah mengetahuinya atau belum.

"Gue baru tau ada cafe keren di daerah sini," celetuk Nevil.

"Ini bukannya daerah tempat lo balapan, Mil?" tanya Kenzie.

Emily mengangguk dan menatap Alvin, "Tapi gue gak akan balapan lagi."

Alvin menatap Emily yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Gak mungkin! Orang keras kepala kayak lo tiba-tiba berubah? Gak mungkin!" cetus Ethan.

"Sekali lagi lo ngomong, mulut lo gue jahit. Mau?" tegas Naomi melihat Ethan yang mulai kembali ke sisi buruknya yang selalu saja mencari masalah dengan Emily.

"Udah, ayo masuk!" ajak Emily.

"Tapi penuh, Mil. Personil kita banyak," ucap Bill.

Emily pun mengajak mereka masuk ke dalam ruangan tempat ia dan sahabat-sahabatnya nongkrong seperti biasa. Ruangan itu lumayan luas dan estetik, membuat mereka cukup kagum dengan design cafe tersebut. Namun mereka bingung, bagaimana bisa mereka punya akses untuk masuk ke dalam ruangan itu. Ruangan yang menurut mereka adalah kantor atau ruangan kerja dari owner cafe. Emily menyuruh mereka mengambil tempat duduk masing-masing dan menyuruh Megan untuk membawakan makanan yang menjadi maskot di cafe itu dan makanan enak lainnya.

"Mil, ini kita gapapa di sini?" tanya Ethan.

"Maksud lo?"

"Ini kayaknya ruangan pemiliknya, kok bisa kita dapet akses ke sini? Lo punya orang dalam ya?" tanya Kenzie.

"Gue curiga sama lo," celetuk Naomi.

"Curiga apaan?" tanya Emily.

"Lo punya pacar?" tanya Nevil seketika membuat Emily kaget.

"Jadi cafe ini milik pacar lo, Mil?" polosnya Bill ikut-ikutan dengan Nevil.

Mata Alvin membola mendengar asumsi dari teman-temannya. Ia tidak percaya mereka akan sepolos itu dan tidak curiga sama sekali dengan nama cafe yang adalah singkatan dari Emily Haston.

"Jadi lo punya pacar?" tanya Ethan memastikan.

Emily pasrah mendengar tanggapan-tanggapan yang sangat tidak berfaedah dari sodara-sodaranya ini. Mata-mata mereka pun mulai beralih menatap Alvin dengan penuh pengasihan. Itu membuat Alvin sangat kesal dan ingin menghajar seseorang di antara mereka.

"Tenang dulu, jangan ngaco! Jadi sebenernya--" tutur Emily namun terpotong oleh Alvin.

"PEMILIK CAFE INI TUH EMILY! EMILY GAK PUNYA PACAR! KALO NANTI PUNYA, ITU GUE!" tegas Alvin tanpa memfilter perkataannya yang keluar begitu saja.

Mereka semua kaget dengan apa yang baru saja Alvin katakan. Bukan ucapannya, tapi nada bicara dan penegasannya. Emily tidak percaya bahwa Alvin akan sensitif seperti itu saat mereka membahas tentang pacar Emily. Di sisi lain, entah kenapa Emily merasa sedikit senang. Yang lainnya juga ikut bingung, tidak biasanya Alvin akan meneriaki mereka seperti ini. Justru ini pertama kalinya.

"Wah, kesurupan hantu yang tadi dia nih," celetuk Nevil tidak percaya.

"Vin, lo marah?" tanya Naomi masih penuh dengan kejutan.

Emily [SELESAI]Where stories live. Discover now