EMPATLIMA

646 39 1
                                    

---

"Hai, Kev! Hai, Omi!" sapa Emily saat mereka tiba di restoran.

"Hai, kak!" balas Naomi.

"Dari mana aja lo berdua? Lama banget!" balas Kevin.

"Vin, gue ajak sekeluarga nanti malem ke sini, boleh ya?" tanya Alvin.

Emily dan Kevin sempat kebingungan dibuatnya. Menyadari tatapan itu, Alvin pun angkat bicara.

"Gue mau nikahin Emily," celetuk Alvin.

"Iya, Vin. Tadi dia lamar gue di sekolah," balas Emily.

Belum hilang rasa terkejutnya Kevin dengan ucapan Alvin, Kevin tambah dibuat bingung dengan ucapan Emily.

"Sekolah?"

"Boleh gak, Vin, gue pake tempat lo buat bahas pernikahan gue sama Emily? Gue sewa deh!" ucap Alvin.

"Lo berdua mau nikah? Yakin?" tanya Kevin.

Emily menunjukkan sebuah cincin yang berada di jari manis tangan kanannya dan Kevin semakin dibuat bingung. Bagaimana bisa Alvin melamar Emily tanpa ada omongan sedikit pun.

"Yaudah, boleh. Terserah deh, gue bingung nih!" celetuk Kevin sambil menggaruk-garuk kepalanya.

~skip~

Beberapa jam menunggu, akhirnya Delina dan Devano datang juga di restoran milik Kevin. Dari arah kejauhan, Emily melambaikan tangan kepada Delina dan Devano untuk duduk di tempat yang sudah mereka sediakan.

"Wih, Kevin! Jadi pengusaha nih!" puji Devano.

"Ini keren banget loh, Vin. Bakalan jadi tempat kumpul-kumpul baru kita setelah Eston!" tambah Delina.

"Makasih, om, tante. Doain aja semoga usaha Kevin semakin berkembang dan semakin sukses, biar bisa buka cabang dimana-mana," balas Kevin.

"Aamiin," kompak mereka.

Beberapa menit setelah Delina dan Devano tiba, disusul oleh Kinan dan Kenas yang baru saja tiba. Alvin melambaikan tangan kepada kedua orangtuanya. Kinan yang menyadari itu langsung berjalan menghampiri meja tersebut. Belum puas dengan kedatangan dua pihak keluarga yang bersangkutan, Alvin dan Emily masih menunggu tamu-tamu yang lain. Biar lebih resmi, katanya. Sama seperti Delina dan Devano, Kinan dan Kenas juga kagum akan usaha Kevin yang sudah mulai berkembang.

"Mana daftar menunya, Vin? Tante lapar nih," tanya Delina.

"Nanti dulu, ma! Kita tunggu Kenneth sama yang lain dulu," pinta Emily.

"Loh, kenapa? Emang kita di sini mau ngapain?" tanya Delina lagi.

"Ada sesuatu yang mau aku dan Emily omongin, tante. Sabar ya," ucap Alvin.

"Mama kira kita diajak ke sini buat makan malam bareng," balas Kinan.

"Ikutin aja kemauan anaknya," ucap Kenas.

"Tim bapak-bapak mah ngikut aja," tambah Devano.

Akhirnya setelah menunggu 10 menit, Kenneth dan teman-temannya yang lain tiba di tempat itu. Mereka tidak duduk satu meja, melainkan berpencar-pencar. Niat mereka datang ke sana memang ingin makan malam bersama karena diajak oleh Kevin juga, sekalian memperkenalkan usahanya.

Emily [SELESAI]Where stories live. Discover now