SEBELAS

8.3K 350 1
                                    

-----

Alvin membawa Emily ke kantin di tempat biasa mereka nongkrong.

"Lo beneran gapapa?" tanya Alvin terus memastikan bahwa Emily baik-baik saja.

Emily mengangguk, "Iya."

Saat itu juga, Ethan dan kawan-kawan langsung menghampiri Emily dan Alvin dengan wajah yang tidak bisa ditebak.

"Vin, lo diapain?" tanya Nevil dengan wajah panik.

"Dia cari gara-gara lagi?" celetuk Bill.

"Dia coba buat gangguin Emily," ucap Alvin.

"Serius? Mil, lo gapapa?" tanya Ethan.

"Aman."

"Lo diapain sama dia?" tanya Kenzie.

"Kayaknya dia gak sengaja narik rambut gue," ucap Emily.

"Lo masih ngewajarin tindakan dia? Dia tuh psikopat!" celetuk Naomi.

"Tapi dia baik sama gue waktu itu."

"Waktu itu, Mil. Dia pasti punya maksud di balik itu semua! Liat aja sekarang!" tegas Ethan.

Alvin sangat kesal mendengar Emily yang seakan-akan membela Alex saat apa yang sudah Alex lakukan kepadanya. Entah itu benar-benar pendapat Emily atau Emily yang sengaja ingin membuat Alvin kesal. Alvin bangkit dari duduknya dan meninggalkan mereka. Baru beberapa meter, Alvin sudah dicegat oleh salah satu pengurus osis di sekolah itu.

"Vin, lo dipanggil guru BK," ucap pengurus osis tersebut.

Emily kaget dan menghampiri Alvin lalu ikut serta dengan Alvin pergi ke ruang bimbingan dan konseling.

"Lo ngapain sih ikutin gue?"

"Ini juga urusan gue. Lo diem aja," balas Emily.

Alvin ingin protes kepada gadis di sampingnya, namun dengan cepat Emily langsung menerobos masuk ke dalam ruangan konseling.

"Alvin, duduk di sana," pinta Pak Roger, selaku guru BK. "Emily? Ada apa ke sini?"

"Bapak gak panggil saya?"

"Tentu tidak. Bapak kan hanya punya urusan dengan Alvin," jawab Pak Roger.

"Boleh saya tau, apa urusan bapak dengan Alvin?" tanya Emily.

"Bapak mendapat laporan bahwa Alvin sudah melakukan penganiayaan terhadap Alex. Jadi bapak harus bertindak selaku guru bidang kesiswaan," jelas Pak Roger.

Tanpa basa basi, Emily langsung duduk di samping Alvin tanpa di suruh oleh siapa pun.

"Loh, Emily? Kamu ngapain?" tanya Pak Roger.

"Siapa yang bawa laporan itu ke bapak?" tanya Emily.

"Alex sendiri."

"Apa katanya?"

"Dia melapor bahwa Alvin sudah memukulinya tanpa sebab. Jadi saya harus mempertimbangkan hukuman apa yang pantas atas perbuatan Alvin," jelas Pak Roger.

"Seharusnya bapak juga harus tanya saksi mata yang ada di tempat itu biar lebih jelas lagi. Bapak gak bisa ambil keputusan begitu saja dengan pernyataan sebelah pihak," jelas Emily.

"Kalo seandainya laporan itu sama sekali tidak benar, apa bapak gak malu sudah menghukum orang yang tidak sepenuhnya bersalah?" lanjutnya.

Pak Roger terdiam, Alvin pun ikut diam. Ia sedang malas untuk berbicara bahkan berdebat.

"Alvin menghajar Alex itu karena saya. Alex sudah mencoba melakukan pelecehan terhadap saya dan Alvin yang nolongin saya," jelas Emily.

"Tetap saja. Berarti benarkan Alvin sudah melakukan tindakan yang salah," ucap Pak Roger menambah emosi Emily.

Emily [SELESAI]Where stories live. Discover now