TIGATUJUH

1.6K 123 10
                                    

-----

Jenazah Naomi dikuburkan sore itu juga. Tangis kehilangan menyelimuti hati keluarga beserta kerabat dan juga kekasih Naomi. Kevin sempat tidak ingin pulang dan memilih untuk tinggal di lahan pekuburan karena ingin terus bersama Naomi.

"Naomi kesepian di sini. Kalian pulang aja, biar aku yang temenin," ucap Kevin masih dengan tangisan.

Dengan rayuan dan bujukan dari orangtua Kevin yang menyempatkan diri untuk hadir di hari pemakaman Naomi, Kevin pun akhirnya menuruti keinginan mereka untuk kembali ke kediaman Haston. Sedangkan orangtua Kevin pamit hari itu juga karena sudah ketinggalan pesawat untuk mengurus pekerjaan penting di luar kota.

Suasana duka menghiasi kediaman keluarga Haston. Tamu-tamu dari masing-masing penghuni kediaman Haston dan juga beberapa teman dari Naomi berdatangan sembari menghibur keluarga yang ditinggalkan.

"Kalo ada Naomi pasti seru," celetuk Kenzie dengan mata sembabnya.

"Kalo ada Naomi, kita gak akan mungkin ada di sini, Ken. Pasti kita lagi jalan-jalan sekarang," ucap Ethan.

Di sisi lain, Emily sibuk mencari seseorang yang sedari tadi tidak kelihatan batang hidungnya. Namun setelah mencarinya beberapa saat, ia akhirnya menemukan sosok yang ia cari.

"Lo ngapain sendirian di sini? Ayo masuk! Kumpul bareng kita," ajak Emily.

"Aku takut, kak. Keluarga kakak gak tau aku siapa dan pasti mereka bakalan benci aku kalo mereka tau aku ini adiknya kak Alex dan pacarnya Dean," ucap Dea.

Emily merangkul paksa Dea dan membawanya berkumpul bersama keluarganya.

"Ma, kenalin ini adik kelas aku. Pacar dari pelaku yang udah bunuh Naomi," ucap Emily yang membuat Dea semakin takut.

Agnes berdiri dan menghampiri Dea lalu kemudian memeluknya erat.

"Tante tau kamu ini anak baik. Naomi sampai mengorbankan dirinya sendiri demi melindungi kamu, jadi tante yakin kalo kamu adalah anak yang baik. Kesalahan kamu hanya bertemu dengan orang yang salah," ucap Agnes dengan lembut.

"Kita gak marah sama kamu. Emily udah cerita semuanya dan kita juga tau kalo kamu adiknya Alex. Kamu gak perlu takut. Kamu itu berbeda. Kamu itu anak yang baik," ucap Delina.

"Tante gak dendam sama kamu. Tante tau perasaan kamu. Kamu pasti trauma atas kejadian ini karena kamu juga korban. Jangan salahin diri kamu sendiri ya," ucap Kinan.

Dea sangat terharu dengan kebaikan keluarga ini. Andai saja keluarganya bisa mengertinya seperti keluarga Emily yang sangat peduli satu sama lain. Bahkan tentang kasus ini pun orangtua Dea sangat tidak peduli dan tidak mau berurusan.

***

Hari sudah malam. Satu persatu dari mereka pergi meninggalkan rumah duka dan kembali ke rumah masing-masing. Saat ini kediaman Haston nampak sunyi. Kevin juga sudah di antar pulang oleh Angga.

"Gue anterin balik ya?"

Dea mengangguk pelan.

"Vin, ayo kita anterin Dea pulang. Nanti habis anterin Dea, lo anterin gue ke apartemen," ajak Emily yang mendapat anggukan dari Alvin.

Emily [SELESAI]Where stories live. Discover now