Camping

23 3 0
                                    

Sinar matahari pagi mampu menyilaukan wajah manis kesya frisca tiarani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar matahari pagi mampu menyilaukan wajah manis kesya frisca tiarani. Hari ini adalah kegiatan camping bagi siswa/i kelas X dan XI, kesya yang sedaritadi berdiam diri di taman sekolah sambil menunggu kehadiran saga. Sedangkan, kakak-kakak osisnya sibuk mengabsen kehadiran setiap siswa/i yang mengikuti camping.

"Kerjaan banget anjir." Keluh alan kepada teman-temannya.

"Kenapa lan?" Tanya patricia bingung.

"Gila kali ya, gua disuruh ngehandle segini banyak." Ucap alan sambil menunjuk ke beberapa lembar kertas yang sedang ia pegang.

"Hahaha...mampus emang enak." Ledek ica.

"Lagian udah tugas lu lan, lu kan ketua. Jadi kita-kita pada santai lu mah kerja." Ucap bunga sambil terkekeh pelan.

"Jangan iri gitu ah mukanya, jadi gak kasian lagi ntar." Gumam yudha sambil menepuk pelan pundak alan.

Saga berjalan tergesa-gesa menuju tempat bus parkir, saat melewati taman sekolah, saga tersontak kaget. Karena kesya, menghalangi jalannya menuju bus, hari ini saga tidak punya waktu untuk meladeni adik dari arta geraldho ini.

"Tumben, datengnya telat." Ucap kesya dengan posisi masih menghalangi jalan.

"Bukan urusan lu."

"See...lu aja kaya gitu sama gua, gimana masalah nya mau selesai kalo lu terus kaya gini." Desis kesya.

"Kalo bukan karena abang lu, gua ogah deket sama lu sya. Asal lu tau, abang lu ngebawa nama patricia masuk ke masalah ini."

"Sepenting itu?" Tanya kesya dengan suara melemah.

"iya."

Tidak ada kata lagi yang keluar dari mulut saga, ia langsung berlalu begitu saja meninggalkan kesya di taman sekolah sendirian. Saga telah sampai di depan bus kelas XI IPA-3, ia langsung meletakkan sebagian barang ke bagasi bus dan langsung berjalan ke pintu bus.

"Absen dulu kali, maen masuk aja." Celetuk alan sambil mencegah saga supaya tidak masuk ke bus terlebih dahulu.

"Saga alnandas fernando."

"Sok-sok an dingin lu ah." Ledek yudha sambil menepuk kasar pundak saga.

"Nih sarapannya." Ucap patricia tiba-tiba, sambil menyodorkan kotak putih yang berisi sarapan untuk pagi ini.

"Makasih."

"PENGEN GUA JEWER AJA RASANYA." Ucap ica yang memberikan tatapan kesal ke arah saga.

Saga tidak menjawab, hanya memberikan senyum tipis ke arah ica. Setelah itu, saga langsung masuk ke bus untuk memilih tempat duduk. Di dalam bus, ia memilih tempat duduk di sebelah kiri baris kelima.

Selama perjalanan, seperti biasa tempat duduk paling belakang paling heboh dan rame. Apalagi kalo ada yudha dan alan, hancur sudah gendang telinga.

Hi Saga [ REVISI ]Where stories live. Discover now