Hujan Dan Patricia

11 2 0
                                    

Hari berikutnya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Hari berikutnya. Padahal saga belum menjelaskan apapun kepada patricia, tapi kenapa rasanya cewek itu menjadi sulit untuk dijangkau. Siapa yang memberitahu?

______________________________________

Nyatanya, jika wanita terluka. Lebih memilih diam, dibandingkan bercerita.
______________________________________

Saga memilih untuk pergi ke ruang musik sebentar, lagi-lagi pelampiasannya hanya gitar dan ruang sepi. Dalam pikirannya kini dipenuhi dengan tanda tanya, siapa yang sebenarnya memberi tahu patricia?

Pintu ruang musik, perlahan terbuka lebar. Alan. Cowok itu pasti tahu, jika saga ada disini. Alan adalah sahabat dekat saga, wajar jika satu sama lain sering bertukar cerita. Bukan berarti keberadaan tyo dan yudha dilupakan, hanya saja peran alan dikehidupan saga lebih berpengaruh.

"Ngapain lu?" Tanya alan sambil menepuk pelan pundak saga, berusaha menyadarkan lamunan saga.

Sontak kaget. Saga langsung menoleh ke arah alan dan benar dugaannya. Pasti salah satu dari tiga temannya akan menyusul ke ruang musik.

"Oh iya! Gua mau nanya, bunda sejak kapan sakit? Gua pengen jenguk," Tanya alan to the point, saga bukan tipe orang yang bertele-tele. Jadi apa yang membuat alan bingung, sebaiknya ditanyakan langsung.

"Lu nyumpahin bunda gua sakit?" Jawab saga yang justru balik bertanya ke alan.

Mendengar pertanyaan itu, alan semakin dilanda kebingungan.

"Kemaren gua liat lu, belok ke arah timur dan yang gua tau itu rumah sakit mutiara." Ujar alan dengan sejujur-jujurnya.

"Iya gua kesana dan bukan bunda yang sakit." Jawab saga dengan tenang.

Apa alan yang udah bilang ini semua ke kia?

"Gua gak maksa lu buat cerita dan gak maksa lu untuk ngejelasin juga. Tapi gua rasa, ada yang gak beres sama lu." Ucap alan yang berusaha untuk tidak memancing amarah seorang saga.

"Gua jenguk kesya,"

"LU GILA?! TERUS KIA GATAU GITU, LU TINGGAL GITU AJA." Omel alan, ternyata dugaannya benar. Pasti ada sesuatu kenapa saga pergi ke rumah sakit mutiara.

"Lebih penting mana, kia atau kesya?" Sambungnya yang justru membuat saga membeku ditempat, "kia yang pacar lu, bukan kesya."

"Penting, karena disatu sisi abangnya berpengaruh besar di kehidupan kakak gua."

"Mungkin lu bertanya-tanya, kenapa kia bisa tahu hal ini! Itu karena ica, ica yang udah ceritain semua ini ke kia. Walaupun pada awalnya gua gak tau, lu itu kerumah sakit dengan tujuan apa. Dan satu hal lagi, gua emang sempet cerita ini semua ke ica. Tapi gua gak pernah nyuruh ica buat cerita dulu ke kia." Perjelas alan yang emosinya tidak terkendali, bahkan tidak memandang dengan siapa lawan bicaranya saat ini.

Hi Saga [ REVISI ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt