Ujian kenaikan kelas

43 5 0
                                    

Hari ini adalah hari senin, dimana sekarang adalah waktu nya ujian kenaikan kelas untuk kelas X dan XI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari senin, dimana sekarang adalah waktu nya ujian kenaikan kelas untuk kelas X dan XI. Tetapi, sebelum ujian dimulai, SMA Negri 2 pancasila harus melaksanakan upacara bendera terlebih dahulu.

Seperti biasa yang menjadi petugas upacara nya adalah siswa/i yang mengikuti paskibra, yang membantu mempersiapkan upacara adalah anak osis.

Tidak hanya anak paskibra dan osis yang kelihatan sibuk, siswa/i yang mengikuti PMR pun ikut sibuk. Karena mereka pun bertugas dipinggir lapangan.

"Hari ini lu jadi pembaca ya." Ucap alan kepada salah satu siswa.

Siswa itu pun mengiyakan perkataan alan dan langsung segera ke lapangan. Patricia yang sedaritadi sibuk, mengecek setiap kelas. Apakah siswa/i nya sudah berkumpul semua dilapangan.

"Bocah pada lama-lama banget." Protes yudha.

"Yailah, iya dah yang udah gak sabar pengen ujian mah." Ledek ica.

"Bukan gitu, kaki gua udah pegel nih." Jawab yudha.

"Tungguin aja yud, paling bentar lagi." Ucap saga.

"Kurang sabar apa hamba ini." Yudha yang menyabarkan diri sendiri.

Upacara pun sudah dimulai, siswa/i mulai mengikuti instruksi sesuai sama apa yang dibacakan. Disaat yang lain tenang, tapi tidak dengan yudha, hanya dia yang sedaritadi tidak sabaran.

"Elah lu, gak bisa diem amat." Omel alan.

"Lama bat lagian." Jawab yudha.

"Sabar makanya." Ucap tyo.

30 menit berlalu...

Siswa/i kelas X dan XI mulai memasuki ruangan ujian. karena bunga, ica, dan alan beda ruangan dengan patricia, saga, yudha, dan tyo. Akhirnya mereka berpisah selama 7 hari kedepan.

Selama ujian berlangsung, keadaan kelas sangat hening dan tertib. Karena disetiap ruangan, pengawasnya ada dua. Satu di depan dan satunya lagi di belakang.

Di ruang 4.

Saga, patricia, tyo, dan yudha mulai mengerjakan ujian dengan tenang. Karena mereka tahu, hari ini ruangannya guru killer yang mengawasi.

Tapi tetap saja ada yang masih berbisik sana-sini untuk mencari jawaban. Begitu pun dengan yudha, belum sampai 30 menit ia sudah bertanya kepada saga.

"Ssstt...ga nomor 17 ga, apaan?" Tanya yudha sambil berbisik.

Saga tidak menjawab, karena tahu dibelakang ia persis ada pengawas dan ternyata pengawas itu menegur yudha.

"Hayo...yudha, kerjakan sendiri." Ucap pengawas perempuan itu.

"Eh ibu, iya dong bu ngerjain sendiri. Kalo rame-rame ntar dikira mau ngeronda." Jawab yudha.

"Hilih." Ucap saga.

Hi Saga [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang