Kado Permintaan Maaf

13 2 0
                                    

Motor sport kekar milik Saga terpampang dengan jelas di area parkiran sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor sport kekar milik Saga terpampang dengan jelas di area parkiran sekolah. Cowok itu masih setia menggenggam jemari pacarnya, Patricia. Saga sudah berpesan dengan Patricia, agar pulang dengannya.

Masih dirundung dengan rasa bersalah, karena telah berperilaku keterlaluan terhadap Patricia. Saga memutuskan untuk memberikannya kado permintaan maaf, sekaligus kado ulang tahun untuk Patricia. Kali ini rencananya ia susun sendirian, tanpa bantuan dari Alan dan yang lainnya.

Tangan kekarnya meraih helm putih, "Pake ini, kita mau jalan jauh."

Harusnya Patricia sudah meraih helm tersebut, tapi kurang tepat. Tangan kekar Saga lebih dulu memakainya helm ke kepala Patricia. "Mau kemana?"

Saga diam, tidak menjawab.

***

THE’ BRACELET SHOP

Patricia turun dari motor dengan wajah masih kebingungan. Cewek ini memang sama sekali tidak diberi tahu akan kemana, ia juga tidak mau mendatangkan masalah. Jadi, memilih diam dan mengikuti saja.

Saga melepas helm fullface nya dan langsung menampilkan wajah khasnya, yaitu ketenangan. Ia segera menggenggam lembut jemari pacarnya, "Aku ada sesuatu buat kamu."

Apa?, batin Patricia

Pintu kaca itu terbuka perlahan, menampilkan banyak pembeli disana. Ada banyak karyawan THE’ BRACELET SHOP yang siap melayani, namun Saga menyuruh Patricia agar menunggunya sambil duduk di sofa. Agar cewek itu tidak berdiri terlalu lama ditempat ramai.

Saga menghampiri salah satu karyawan THE’ BRACELET SHOP yang sebelumnya memang sudah ia kenal. "Mas, saya mau ambil barangnya."

"Baik, ditunggu sebentar."

Setelah menunggu beberapa menit, karyawan itu kembali lagi. Memberikan apa yang sebelumnya sudah Saga pesan, ia langsung berjalan mendekat ke arah Patricia. Cewek itu segera bangkit dari posisi duduknya.

Patricia refleks menggandeng tangannya ke lengan kekar Saga, "Udah? Pulang aja yuk,"

"Iya cantik."

Deg

"Nih buat kamu," Saga memberikan paperbag polos berwarna merah tua ke sang pacar.

"Aku? Dalam rangka apa kamu ngasih ini?" Cewek itu bertanya-tanya, sambil menerima paperbag nya.

"Hati kamu tuh terbuat dari apa sih, hm? Aku udah kecewain kamu berkali-kali! Masa iya aku nggak ada inisiatif buat minta maaf."

"Aku tahu, aku salah! Saat itu, aku bener-bener cuma mikirin kakak aku. Keselamatan nya, hampir terancam karena Bang Arta. Sampe aku lupa sama prioritas yang aku miliki dan sekarang aku udah bener-bener serius mau minta maaf."

Patricia terdiam, ia tidak habis pikir bahwa selama ini dirinya hanya dihantui oleh overthinking. Kenapa aku merasa bersalah sama kamu Ga?

"Kadang aku diemin kamu, bukan berarti aku marah! Aku hanya memberi ruang, supaya kamu bisa nyelesain, tanpa harus ada paksaan dari temen-temen kamu. Sekali pun aku, walaupun aku diposisikan sebagai pacar kamu, tapi aku tetep nggak mau ngekang kamu. Dan, aku bukan cewek kaya gitu."

"Aku udah maafin kamu, jadi kamu nggak usah khawatir ya."

Saga melangkah lebih maju dari posisi ia berdiri untuk saat ini, cowok itu tiba-tiba memeluk Patricia sangat erat. Seakan seperti tidak ingin kehilangan.

Aku harus bersyukur, karena aku punya kamu dan aku juga harus bahagia, karena aku bisa menggenggam kamu kembali seperti biasa, batin Saga

Aku harus bersyukur, karena aku punya kamu dan aku juga harus bahagia, karena aku bisa menggenggam kamu kembali seperti biasa, batin Saga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Patricia sudah membagikan kartu untuk acara ulang tahunnya. Tempatnya ada di Cafe Altaria, teman-teman seangkatannya memang tidak asing dengan Cafe ini. Mamah Patricia telah menyewa untuk acara putri kesayangannya. Tapi, Patricia merasa ada yang kurang. Almarhum ayah. Biasanya beliau yang paling menanti bertambah umur sang putri kesayangannya ini. Namun, sekarang hanya tinggal memori.

***

Alan sedang asik bermain handphone di sofa ruang tamu, tiba-tiba Ica menelfon. Ada apa?

"LANN!"

"Ha?"

"POKOKNYA BESOK JANGAN TELAT! GUA NGGAK MAU TAU."

"Iya."

"HEH!"

"Apa lagi?"

"Kurang ajar nih emang! Gua ngomong serius Lan, tolong deh."

"Iya Ca,"

"Nyinyinyi, awas aja lu!"

Tutt
Tutt

"Sangat-sangat impressive– pengang jir telinga gua" Keluhnya, karena baru saja selesai menelfon dengan Ica.

Setelah selesai, Alan kembali memainkan handphonenya. Hampir tidak berpindah tempat, ia masih tetap duduk di sofa ruang tamu. Tiba-tiba ia berpikir, apakah ares akan datang?

***

Kira-kira Ares bakal dateng nggak yaa?

Jangan lupa kasih vote dan tinggalkan jejak kalian di comment yaa ❤️

Hi Saga [ REVISI ]Where stories live. Discover now