- Rencana Acara Musik

99 19 2
                                    

Saga yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya, langsung menuju ke meja makan untuk sarapan bersama bunda Vena dan papah Gian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saga yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya, langsung menuju ke meja makan untuk sarapan bersama bunda Vena dan papah Gian

"Pagi pah, pagi bunda!" sapa cowok berseragam itu.

"Pagi juga nak," jawab Vena dan Gian.

Setelah selesai sarapan, Gian pamit untuk pergi ke kantor. Sedangkan Saga pamit untuk pergi sekolah.

***

Saga melihat Patricia yang baru turun dari angkot, dirinya juga baru mengetahui bahwa setiap pagi gadis itu naik angkot untuk ke sekolah.

"Pagi!" sapa cowok itu dengan memamerkan senyum manisnya.

Gadis yang ada disampingnya tidak menjawab, hanya membalas senyum.

"Morning, my princess!" ucap Aldares yang baru saja datang.

Daripada kena masalah, patricia melihat pergi dari hadapan Aldares dan Saga. Karena ia tahu, jika dua cowok itu sudah bertemu, sudab pasti bertengkar.

"Kenapa, cemburu?" tanya Aldares dengan sinis.

"Untuk? Ngapain juga gue harus capek-capek bersaing sama mostwanted kaya lo!" cibir Saga.

Cowok itu mendekat dan membuat pergerakan seakan ia sedang membersihkan seragam Saga, "Gausah sok! Kalo nggak mau babak belur sama gue."

Dengan santai Saga langsung memarkir motornya, menurutnya  orang seperti Aldares tidak perlu di balas dengan rasa balik emosi. Karena  itu hanya akan memperburuk keadaan.

Hari ini guru-guru kelas X dan XI sedang rapat jadi memang murid-muridnya freeclass dan akan pulang lebih awal dibandingkan biasanya.

KELAS X IPA-3

"Oke! Jadi gue mau minta tolong sama lo pada, buat bantu gue nyelesain tugas yang udah tercatat di kertas ini." pinta Alan kepada teman-
temannya.

"Jadi babu Alan check!" cibir Yudha sambil membaca kertas tugasnya.

"Oke! Ica sama Bunga bagiin surat edaran ini ke kelas X dan XI aja." ucap Alan.

"Terus, Yudha sama Tyo, cuma ceklis-ceklisin data ini." sambungnya.

"Ebujug! Banyak banget sih ini mah," ujar Yudha sambil membolak-balik beberapa kertas.

"Udah, jangan banyak omong!" kata Alan sambil tertawa.

"Nego dikitlah," goda Yudha.

"Nggak."

Tyo menoleh ke arah Yudha, "Bantuin aja dulu."

"Nah- yang terakhir Saga sama Kia, tolong pasangin ini ke mading yang ada di koridor sekolah." ucap Alan.

KELAS X IPS-2

"Lo pada rajin-rajin amat sih jadi orang, tugas kaya gini mah biarin osis aja yang kerjain!" kata Aldares ke teman-teman kelasnya.

"Tapi Res, lo liat tuh kelas IPA pada rajin-rajin." tunjuk Gio ke arah kelas X IPA-3.

"Biarin mereka mah begitu, yang penting kita santai." sombong Tirta.

Karena Aldares sadar ada yang mendekat ke kelasnya. Ia langsung buru-buru berdiri dari posisi duduknya. Setelah tahu, kalau yang mendekat adalah Bunga dan ica, cowok itu langsung lari ke arah mereka.

"Kia mana?"

"Kepo amat hidup lo!" sewot Bunga.

"Kalo mau tau, cari aja sendiri." Sambung Ica.

"Untung cewek!" bisiknya.

"Gue denger kali," ucap Bunga.

***

Saga yang sibuk memasang poster tentang acara musik, sedangkan Patricia yang memegang poster tersebut supaya tidak tertiup angin.

"Gue baru tau, kalo tiap hari lo naik angkot." ujar Saga.

"Biasanya nggak, karena sama ayah."
jawab gadis itu.

"Terus, ayah lo kemana?" tanya Saga dengan polos.

"Udah tenang disana." jawab Patricia yang sedikit menunduk.

"E-eh, sorry. Gue nggak bermaksud ke arah sana." tutur Saga yang merasa sangat bersalah.

"Santai aja."

Setelah kurang lebih setengah jam, akhirnya mereka selesai. Dan memutuskan untuk kembali ke kelas, karena bel pulang beberapa menit lagi akan berbunyi.

Patricia pamit ke teman-temannya karena ingin pulang duluan, tetapi justru perasaan Saga tidak enak. Jadi, cowok itu memutuskan untuk pamit duluan juga ke teman-temannya. Saga langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil motornya. dan benar saja, disana ia melihat ada Aldares yang terus mengganggu Patricia.

Feeling gue emang selalu benar, batinnya

***

"Lo yakin nggak mau pulang sama gue?" Ajak Aldares.

"Nggak."

"Emang lo pulang sama siapa?" tanya Aldares penasaran.

"Bukan urusan lo!"

BROOMM!

Sebuah motor sport hitam pekat mendekat dan membunyikan mesinnya dengan suara yang sangat kencang. Itu Saga. Cowok itu membuka helm fullface nya.

"Sama gue, kenapa?"

"Gercep juga lo ternyata!" sindir Aldares.

Ia mendekat ke motor Saga dan berbisik, "Baru pemanasan! So– good luck."

Saga tidak menggubris perkataan Aldares. Ia malah menyuruh Patricia naik ke motornya

"Naik."

***

"Makasih lagi ya Ga." kata Patricia kepada Saga sambil senyum.

Tiba-tiba Roslina membuka gerbang sambil membawa kantong sampah.

"Eh, kamu udah pulang nak."

"Assalamualaikum mah, iya aku udah pulang." ucap gadis itu

"Iya, walaaikumsallam." jawab Roslina.

"Ada siapa ini? Mamah belum pernah liat," tanya nya

"Saya Saga tante, temen sekelasnya Kia." ucap saga.

"Oalah, nggak usah panggil tante. Panggil aja mamah ya." Kata mamah Patricia.

"Meuni kasep pisan kamu tuh!" sambungnya.

"Mahh- kebiasaan deh." ucap Patricia yang merasa malu akibat pernyataan Roslina.

"Yaudah kalo gitu, saya pulang dulu mah. Assalamualaikum." pamit Saga

"Kia, gue duluan ya." sambungnya

***

Hi Saga [ REVISI ]Where stories live. Discover now