Bibir Irene mencebik kebawah, "Mau dengan Tae.." rajuknya manja.

"Mau denganku disini?" Taehyung menepuk bangku disampinya.

"Ya" Irene mengangguk.

"Tepikan sebentar mobilnya" Perintah Taehyung pada sopir di depan.

Maka dari itu mobilnya berparkir sebentar di tepi jalan.

Taehyung tampak keluar dari dalam mobil, pengawal dari belakang dengan sigap melihat-lihat kesekitar dan mempersiapkan diri. Takutnya ada hal yang tidak diinginkan nantinya.

"Sini" Taehyung merentangkan kedua tangannya pada Irene.

Karena itu Irene secara sukarela menyodorkan tubuhnya pada Taehyung.

Taehyung segera membawa Irene pada gendongannya sebelum menutup pintu itu kembali.

Ia membawanya pada bangku belakang.

Setelah dirasa kembali aman, dan Taehyung sudah tenang di bangkunya sopir sunghwan kembali melajukan mobilnya.

Irene yang sudah berpindah duduk di samping Taehyung, tak berhentinya bergelayut manja pada lengan lelaki miliknya itu.

"Perut mu masih sakit?" Taehyung melingkarkan tangannya pada pinggang Irene dari bawah, jadi ia lebih leluasa menyentuh perut Irene yang tampak masih rata.

Irene menggeleng, "Tidak" ia menyandarkan kepalanya pada bahu Taehyung.

Diam-diam tangan Irene menjalar ke arah pintu mobil, ia membuka kaca mobil membuat semilir angin dingin memasuki mobil mereka.

"Diamlah" Taehyung mengambil tangan Irene untuk di genggam, sebelumnya ia sudah menutupnya kembali.

"Tch.. Hanya mau itu saja kok"

"Tidak" Taehyung makin mengeratkan rangkulannya pada Irene. "Angin dingin tidak baik untuk baby"

"Ouuuke" Irene berucap pelan dari samping.

•  •  •

Mereka sudah sampai dengan selamat di Mansion, kini di depan ruang tamu sudah ada Wendy disana.

Dan juga ada dua sahabat Irene.

Membuat ia yang tadinya ada di gendongan Taehyung langsung bersemangat turun.

"Yeri.. Yuqi.. kau disini?"

Irene langsung menghampiri kedua
sahabatnya yang tengah duduk tak nyaman di sofa sana.

Taehyung ikuti jejak Irene untuk menuju ke tempat sahabatnya berada.

"Jihyo Yeji mana? Di—"

"Kenapa kalian datang?"

Datarnya suara itu membuat Yuqi dan Yeri makin terdiam.

"Ini sudah malam"

"Tidak ada, kami mendengar jika Irene sudah memeliki calon bayi. Makanya kami datang" Yeri yang tau sekali jika Taehyung tidak suka pertanyaanya di abaikan, memaksakan diri untuk menjawab saat tak melihat Yuqi yang  memiliki tanda-tanda untuk menjawab Taehyung.

"Kalian tidak di butuhkan."


Ppak

Irene yang sedari tadi hanya diam akhirnya muak juga, ia bahkan tak segan-segan memukul pundak Taehyung.

"Jangan bicara seperti itu pada temanku" Wanita itu tampak marah, tak suka.

Taehyung hanya memalingkan wajah.

"Sana pergilah ke kamar dulu, aku ingin disini sebentar."

Taehyung kembali menoleh pada Irene, "Tidak, ini sudah malam." ia tentu saja melarang, sekarang ini waktunya Irene tidur.

"Sebentar saja" Irene memohon.

"Baiklah, setelah dua puluh menit kembai ke kamar."

"Oke" Karena mengingat bayi yang baru ada di dalam perutnya Irene kini lebih menurut.

Setelah kepergian Taehyung akhirnya, akhirnya Yuqi dan Yeri bisa menyandarkan tubuhnya lega.

"Kalian masih takut dengannya" Wendy duduk santai di samping mereka berdua.

"Tentu saja! Kau tau? Bahkan karena kejadian terakhir itu tidurku tidak pernah nyenyak"

"Berlebihan sekali.." Wendy mengejek.

"Tch.." Yuqi mendecak kesal pada Wendy.

"Berapa minggu kandunganmu Kim?" Wendy beralih bertanya pada Irene yang tengah berbincang serius dengan Yeri.

"Dua hari lagi masuk minggu ketiga"

"Selamat"

"Yaa"

"Lalu Bagaimana Taehyung? Dia senang?" Yuqi yang bertanya.

"Hmm" Irene mengagguk. "Bahkan tadi dirumah sakit dia tidak berhenti mengecupi pipiku"

"Sedari dulu dia sayang sekali padamu"

Irene kembali mengangguk, "Hmm, oh ya kalian tidur disini?"

"Ya mereka akan tinggal disini, jika tidak takut menjadi potongan di hari esoknya oleh Taehyung."

Irene menatap tak mengerti pada Wendy "Kenapa?"

Sedangkan Yuqi dan Yeri sudah memelototi Wendy dari tempat duduknya.

Wendy yang mengerti dengan sinyal tersebut membungkam mulutnya rapat-rapat. Dan sial ia keceplosan.

"Kenapa?" Irene kembali bertanya, namun kini ia menghadap pada Yuqi dan Yeri.

"Tidak ada Wendy bodoh itu hanya asal bicara"

"Tak apa kalian tinggallah disini, aku akan ikut tidur bersama kalian di kamar bawah."

Yuqi melebarkan mata bulatnya, "Tidak-tidak, kau pergilah kekamar Taehyung. Aku bisa berdua dengan Yeri saja disini" Ia berujar panik.

"Apasalahnya? Aku ingin ikut kalian"

"Tidak Irene.. Taehyung bahkan sudah menunggumu bukan di atas?"

Irene mengangguk, baru ingat dia.

"Baiklah aku akan tidur, tapi kalian jangan pulang! besok pagi sarapan bersamaku dan Taehyung."

"Ya"

Dan malam ini berakhir dengan Yuqi dan Yeri yang tak bisa tidur.

Atau mungkin dengan Wendy juga?

Karena tadi Taehyung sempat berbisik padanya, jika ia harus bisa mengusir Yuqi dan Yeri dari sini.
























Tbc.

Possessive Kim Taehyung Where stories live. Discover now