"Iri bilang bu,"
"Bu?"
"Babu."
***
Alleta berjalan pelan menuju kelasnya. Dengan earphone yang terpasang, lagu mic drop dari BTS memenuhi gendang telinga Alleta.
Semalam, setelah Alfra ke dapur, mereka bertiga langsung kembali ke ruang tamu dan melanjutkan penjelasan kenapa Alfra hingga Kakak Alleta pulang.
"Woy!"
Alleta menoleh, melepas sebelah earphone nya dan menatap Adel yang sedang memasang wajah tidak berdosa.
"Cantik lo?" Tanya Alleta sinis.
"Gak liat gue yang mirip artis Thailand?"
Alleta memutar bola matanya malas.
"Let,"
"Hm"
"Letta!" Panggil Adel lagi.
"Apa?"
"Alleta!"
"APASIH ANJAY!"
Adel terkikik geli, "mampus lo kena pidana."
"Gue bunuh lo, Del!" Ucap Alleta menatap sengit ke arah Adel yang sangat menyebalkan.
"Let,"
"Apalagi sih jamet,"
"Lo jadian sama Kean?"
Alleta menoleh, langkahnya terhenti. Menatap Adel yang tengah memandangnya dengan tatapan menggoda. Sedangkan Alleta, Ia menghembuskan nafas pelan, berita dirinya yang sudah jadian dengan Kean sudah menyebar. Pikirannya melayang pada Alfra, siapa lagi kalau bukan cowok itu, ingin rasanya Alleta menjambak rambut Alfra.
Baru saja ingin menjawab, Devan datang dengan langsung merangkul dirinya dari belakang.
"Lepas Dev!"
"Galak." Komentar Devan.
"Lo-"
Alleta mengangkat tangannya jengah, Ia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Devan.
"Iya! Sekarang minggir! Gue mau ke kelas!"
Devan menatap sendu punggung Alleta yang sudah menjauh, sedangkan Adel menatap heran ke arah Devan.
"Tega banget Alleta sama gue,"
"Lo siapa?" Tanya Adel dengan nada mengejek lalu berlari menyusul Alleta.
***
Kean menatap laptop di depannya dengan teliti, saat ini dirinya sedang berada di ruang OSIS semenjak pagi tadi. Dirinya juga tahu berita tentang dirinya yang sudah menyebar luas karena Alfra. Tapi Kean lebih memilih berdiam diruang OSIS sambil mencari tahu tentang teka teki yang Alleta dapatkan tadi malam.
"K-Kean,"
Mendengar namanya di panggil, Kean mengalihkan pandangannya dari laptop lalu menaikkan sebelah alisnya.
Chelsea Jovita, sekertaris OSIS yang memang sudah lama menyukai Kean. Kaca mata yang bertengger di hidungnya menambah kesan manis di wajah chelsea. Namun sayang, hal itu tidak menarik bagi Kean.
"Eum, lo bener jadian sama Letta?" Tanya Chelsea menunduk, tidak berani menatap Kean.
"Ya,"
Mendengar jawaban singkat yang keluar dari mulut Kean, Chelsea menghela nafas.
YOU ARE READING
PSEUDO (END)
Teen Fictionhidup di rumah besar yang berisi kakak dan juga maid tidak membuat Alleta senang, disekolah tersenyum senang namun dirumah ia terpuruk. seolah memiliki dua jiwa dalam satu raga. ini tentang Alleta, gadis yang berusaha memecahkan misteri penyebab kem...
PSEUDO 9
Start from the beginning
