"Telfon!"

Alleta menghampiri kasurnya, mencari handphonenya yang entah ada dimana.

"Hallo, gausah telfon kalo gak mau beliin makanan, bye!"

"Lo ngode minta gue beliin makanan?" Tanya seseorang di seberang sana.

Alleta mengerutkan dahi bingung, "ha?" Setelah mengucapkan itu, Alleta melihat layar handphone. Tertera nama 'gadaakhlak' siapa lagi kalau bukan Kean?

"Mau martabak?" Tanya Kean diseberang sana.

"Mau dong, masa rezeki di tolak sih!" Jawab Alleta cepat.

"Oke"

Sambungan terputus, sementara Alleta tersenyum senang. Lumayan dapet martabak gratis untuk marathon Drakor.

***


Kean menatap datar ke arah Alfra yang sedari tadi berbicara tidak jelas. Memang tadi Kean mengajak Alfra keluar untuk membeli martabak. Bukan mengajak sih, lebih tepatnya menyeret paksa Alfra yang sedang santai di kamarnya.

"Lo kalo mau ngajak gue biarin gue dandan dulu kek, kan lumayan dapet gebetan. Lah kalo gue kumel begini siapa yang mau?"

Cerocos Alfra, cowok itu memakai celana jeans dengan atasan hoodie putih. Padahal Alfra masih terlihat tampan, berbanding terbalik dengan  apa yang di katakan Alfra sendiri.

"Lagian lo tumben banget sih beli martabak, Alin pasti kan yang nyuruh? Siapa lagi kalo bukan tuh malaikat kecil,"

Tebak Alfra, siapa lagi kalo bukan Alin? Di keluarga Kean, hanya Alin yang bisa menyuruh keluarganya tanpa bantahan.

"Gak." Jawab Kean singkat.

Alfra menoleh, "lah? Terus siapa? Tante keiyana?"

Lagi lagi Kean menggelengkan kepala. Tangannya mengacak rambutnya asal yang menyebabkan semua pandangan wanita mengarah ke arah Kean.

"Pacar,"

Alfra melotot kaget, apa dirinya tidak salah dengar tadi? Buat pacar? Kean punya pacar?

"HAH?!"

"Berisik!"

Alfra mendekat ke arah Kean, "pacar lo siapa?"

Mendengar pertanyaan dari Alfra, Kean tersenyum tipis. Bagaimana reaksi cowok tersebut jika tahu Alleta sudah menjadi pacar Kean?

"Ayo!" Seru Kean yang sudah berjalan menghampiri motornya, dengan sengaja Kean tidak menjawab pertanyaan Alfra.

"Mau kemana lagi?"

"Rumah pacar," jawab Kean santai.

Alfra menaiki motornya, menatap Kean yang sedang memakai helm.

"Jawab gue dulu, Kean!"

Kean menghiraukan Alfra, cowok itu mulai menghidupkan mesin motornya dan berjalan meninggalkan tempat martabak tersebut disusul oleh Alfra yang sedang merasakan perasaan yang kesal.

PSEUDO (END)Where stories live. Discover now