"Jadi pacar gue, gue gak terima penolakan."

***

"Kenzo! Itu boneka nya Alin jangan di injek-injek! Kaki Kenzo kan bau!" Teriak Alin keras, menatap sebal ke arah Kenzo yang sedang memasang wajah meledek pada Alin.

"Kenzo ih! Aku adu in ke Kak Kean loh."

"Terserah kamu!" Jawab Kenzo singkat lalu kembali melanjutkan aktivitas lompat lompat nya.

Alin keluar dari kamar nya, berjalan menuju kamar Kean yang berada di sebelah kamar nya. Setelah sampai di kamar sang Kakak, Alin menggedor keras pintu itu.

"Kak Kean!"

Keiyana yang berada di lantai bawah, menengok ke atas.

"Kak Kean belum pulang Alin! Kamu jangan teriak teriak! Pusing Mama,"

Rasa sebal Alin bertambah, tangan mungilnya di silangkan di depan dada kala melihat Kenzo datang mendekat.

"Kenzo minta maaf, Alin."

Alin tak menjawab, pipinya menggembung besar bertanda dia sedang kesal.

"Alin, Kenzo minta maaf." Ulang Kenzo.

"Kenzo jahat!"

Kenzo terlihat berjongkok di depan Alin, "Maafin Kenzo ya? Nanti Kenzo beliin makanan banyak."

Alin menoleh, menatap dengan pancaran bahagia. "Bener?"

"Iya,"

Setelah itu Alin memeluk Kenzo erat, "makasih Kenzo."

*Kenzo kecil kecil pinter nyogok ya :")

Kean yang baru saja sampai, mengernyit kan dahi bingung, Alin dan Kenzo pelukan?

"Alin, Kenzo?"

Alin melepas pelukannya.

"Eh, Kak Kean baru sampai? Em- Alin ke kamar ya. Byeee!"

Mengabaikan adiknya yang memang tidak jelas dari dulu, Kean melangkah masuk ke dalam kamar. Setelah meletakkan tasnya dan melonggarkan dasinya, cowok tersebut duduk di balkon. Teka teki yang ia temukan tadi masih ada di pikirannya, namun yang lebih mendominasi adalah ketika dirinya dan Alleta sudah resmi.

Kean menarik sudut bibirnya keatas, segala penolakan Alleta ia jawab dengan perkataan yang sungguh tidak di kira oleh Kean sendiri.

Kean meraih ponselnya, mengetik nama Alleta lalu menekan tombol telfon disana.

Sementara disisi lain.

Alleta mengacak rambutnya frustasi, sebenarnya Kean ketempelan apasih? Tiba tiba nembak gitu, kan Alleta jadi kaget.

Karena perasaannya yang bimbang, sedari tadi Alleta hanya berguling guling di kasurnya. Bahkan selimut nya pun sudah jatuh ke lantai, bantal yang terlempar di sofa dan boneka Tata nya yang sudah ia lempar dekat jendela.

Tunggu,

Boneka?

Tata?

"OMG, Tata! Maafin Letta" teriak cewek tersebut sambil mengambil boneka merah tersebut lalu menciuminya.

"annyeong haseyo jeoneun bangtan sonyeondan hwanggeum maknae jeon jungkook imnida"

"Eh, bentar deh, itu suara Jungkook dimana?" Tanya Alleta pada dirinya sendiri.

"annyeong haseyo jeoneun bangtan sonyeondan-

PSEUDO (END)Where stories live. Discover now