Sudah cukup bagi Asraf untuk menyakiti Nadia dulu, Asraf tak ingin lagi menyakiti Nadia. Jika Asraf kembali untuk menemui Nadia, Asraf takut jika hati Nadia akan kembali terluka parah.

Tadi saja saat matanya dengan mata Nadia bertemu, ada sorotan kecewa, marah, benci yang terlibat di pandangan Asraf. Asraf bertemu dengan Nadia, bersama dengan Talitha dan anak-anaknya. Mungkin Nadia mengira, dirinya sudah berkeluarga. Padahal pernikahannya sudah kandas sebelum di tentukan.

"Mas lebih baik kita pulang saja. Habibi juga sudah tertidur," ucap Talitha.

Talitha tidak tau siapa tiga perempuan tadi. Mengapa mereka seakan-akan takut saat bertemu dengan Asraf. Talitha penasaran, ia bertanya tapi di acuhkan oleh Asraf. Mungkin Talitha tidak boleh terlalu jauh mencampuri kehidupan Asraf. Bagaimana Asraf di masa lalunya, hanya Asraf lah yang mengetahuinya.

Asraf mengangguk dan mengambil alih Habibi dari gendongan Talitha. Perempuan yang sudah menemani Asraf selama satu tahun ini. Talitha lah obat penyembuh kala Asraf trauma akibat gagal pernikahannya. Meskipun tak ada cinta untuk Talitha, Asraf menjaga Talitha dan anak-anaknya dengan baik.

Bunda dan Ayah Asraf, juga orang tua Talitha menginginkan mereka agar menikah saja. Keluarga Asraf tidak masalah dengan status Talitha, karena bagaimanapun Talitha tetap lah wanita yang layak untuk di hargai.

"Tolong kamu bawa barang-barang saya. Biarkan saya yang membawa Puput dan Habibi." Asraf memangku Puput dan Habibi sekaligus.

"Tapi Mas mereka berat, biarkan Puput denganku sa---" ucapan Talitha terpotong karena Asraf memasukan snack ke dalam mulut Talitha.

Asraf berjalan dengan membawa Habibi dan Puput. Sedangkan Talitha masih terdiam mematung. Perlakuan Asraf tadi sedikit membuat Talitha kelimpungan. Pipi Talitha sudah memerah, meskipun hanya perlakuan kecil, Talitha merasa bahagia.

Talitha memegang mulutnya yang mengunyah snack pemberian Asraf. Talitha tersenyum bahagia, meskpun cuek namun Asraf bisa membuat Talitha melayang.

"Mas Asraf," ucap Talitha dengan diiringi senyum.

🕊️🕊️🕊️

Zaki baru saja keluar dari supermarket. Dirinya habis membeli camilan untuk mampir ke rumah Nadia. Karena terakhir Zaki bertemu Nadia saat pulang dari yayasan. Itu pun karena Zaki mengantarkan Nadia pulang.

Zaki juga tidak tau apa yang membuat Nadia terdiam saat pulang dari yayasan. Mungkin Nadia kelelahan dan membutuhkan istirahat.

Zaki membuka pintu mobil dan memberikan uang kepada tukang parkir.

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Zaki untuk sampai ke rumah Nadia. Zaki memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Nadia.

Saat keluar mobil, ternyata ada Naura, adiknya Nadia yang tengah menyiram tanaman. "Assalamualaikum Nau," sapa Zaki kepada Naura.

Naura yang tengah menyiram bunga tersadar akan kedatangan Zaki. "Waalaikumssalam Kak Zaki." Naura mematikan keran air dan menyatukan kedua tangannya.

"Mari masuk Kak, mau ketemu Teteh kan," ajak Naura kepada Zaki agar masuk ke dalam rumah.

Naura membukakan pintu dan mempersilahkan Zaki untuk duduk. "Ibu ada Kak Zaki," teriak Naura kepada Nada yang tengah membuat kue.

Takdir Cinta Nadia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang