23. Haruskah Memilih?

Mulai dari awal
                                    

Bian dan Zaki saling bertatap, sebelum mereka pergi, Zaki melirik Asraf yang diam mematung.

Zaki belum mengetahui bahwa Asraf adalah mantan kekasih Nadia. Yang Zaki tau Asraf adalah orang asing yang berurusan dengan Nadia.

Afifah juga tidak memberitahu bahwa Asraf lah yang orang dari masalalu Nadia yang sudah menyakiti Nadia hingga sulit untuk membuka hati.

Flashback of

"Ini semua nggak boleh terjadi!"

Asraf berjalan dengan mengambil minuman beralkohol. Tangannya mengambil alkohol dengan cepat. Setelah kehilangan Nadia, Asraf menjadi depresi dan melampiaskannya dengan meminum alkohol.

Asraf meminum alkohol itu dengan berjalan sempoyongan menuju kamarnya. Asraf ambruk di bawah ranjangnya dengan rambut yang berantakan, baju yang sudah risek, dan wajah yang terlihat sendu.

Mata Asraf memerah dan mengeluarkan air mata. Asraf terus menyebut nama Nadia dengan senyuman yang terlihat menakutkan.

"Nadia aku mencintaimu," ucap Asraf hampir tak terdengar.

Kenyataan pahit ini membuat Asraf hilang kendali. Dirinya merusak barang-barang di apartemennya, meminum alkohol, Asraf sudah terlihat seperti lelaki yang tak terurus.

"Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak akan pernah bisa memilikimu,"

🕊️🕊️🕊️

Zaki terbangun dari tidur siangnya, ia tidak bisa tertidur dengan pulas karena Nadia. Nadia terus hadir dalam tidurnya hingga membuat Zaki tak bisa tertidur.

Zaki bangkit dari tidurannya dan duduk di ranjang. Seulas senyum tercetak di bibirnya, Zaki masih setia membayangkan wajah Nadia.

Kenyataan dari Nadia membuat Zaki bahagia. Akhirnya Nadia bisa membuka hati untuknya dan yang lebih membuat Zaki bahagia adalah saat Nadia menyatakan bahwa Zaki adalah calon suaminya.

Zaki berjalan ke bawah untuk menemui Maminya, Arfa Intan Ayu. Arfa tengah berada di ruang tengah dengan menikmati camilan.

"Mami," sapa Zaki dengan duduk di sebelah Arfa.

"Hey sayang," balas Arfa dengan senyuman.

"Mi Zaki mau bicara,"

"Iya kenapa?" Arfa sedikit membenarkan letak mukena pemberian dari Arif Ridho Kalandra, suami tercintanya.

"Zaki mau menikah," ucap Zaki terang-terangan.

"Apa?" Arfa tak percaya dengan apa yang di katakan Zaki. Pasalnya Zaki selalu bercanda.

"Serius Mi, Zaki mau menikah dengan perempuan pilihan Zaki," Zaki tersenyum dengan membayangkan wajah Nadia nanti saat sudah menjadi istrinya.

"Yang bener Bang! Abang jangan bercandain Mami!"

"Zaki serius Mi, dia Nadia Kirana Ningrum. Perempuan yang Zaki cintai karena dia berhasil memikat hati Zaki,"

"Ehem!" Deheman datang dari Agam, adik Zaki yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Gue mencium bau-bau percintaan," kata Agam dengan langsung tertidur di paha Arfa.

Takdir Cinta Nadia [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang