12. Jadian?

5.8K 448 103
                                    

HELLO, NETTA LOVERS!

ABSEN DULU YUK, SIAPA AJA NIH YANG UDAH NEMENIN KISAH NETTA DARI AWAL? AUTHOR MAU KENAL DONG SAMA KALIAN:)

HAPPY READING❤
________________________________________

"Kamu nggak pernah tahu gimana rasanya kehilangan orang yang bahkan belum sempat kamu miliki."

***

"Rena?" panggil Lintang saat gadis itu baru saja turun dari mobil taksi. Saat ini mereka berada di parkiran Rumah Sakit Cahya Medika. Tadinya Lintang hendak ke minimarket depan, namun dia tak sengaja melihat Rena di sana.

"Lintang?" pekik Rena kaget. "Lo ngapain di sini, Nta?"

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain di sini? Ada urusan apa? Siapa yang sakit?" tanya Lintang beruntun.

Rena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eng-enggak, gue cuman itu, gue mau--" Ucapan Rena belum selesai, tapi Lintang sudah memotongnya cepat.

"Lo pucat banget, Ren," potong Lintang cepat. "Lo sakit, ya?" tanya cowok itu menyelidik.

"Eh, enggak! Gue enggak sakit," elak Rena.

Lintang menatap Rena, lekat. "Seriusan lo? Bibir lo sampe ikutan pucat tahu, nggak."

"Enggak, Nta. Gue cuma lagi nggak enak badan aja belakangan ini, kayaknya kecapekan, deh."

"Nah, tetep aja. Itu artinya lo sakit, Ren. Lo ke sini karena mau check up?" tebak Lintang. Rena mengangguk mengiyakan.

"Lagian lo kok sendiri, pacar lo kemana?"

"Maksud lo Rean?"

"Iya."

"Em, itu. Gue nggak tahu akhir-akhir ini dia sibuk, lagi banyak urusan katanya."

"Tapi lo kan pacarnya, dan situasinya lo lagi sakit. Masa sih, dia nggak ada waktu buat nganterin lo ke rumah sakit? Segitu sibuknya?"

Gue udah minta Nta, tapi dia nggak bisa. Rena membatin.

"Gue cuman nggak pengen ganggu dia." Rena berusaha terlihat biasa saja.

"Emang dia sibuk ngapain, sih? Sibuk sama selingkuhannya palingan," ucap Lintang asal.

"Apasih, Nta. Jangan ngomong macem-macem, deh!"

"Yaudah, gue duluan, ya!" Lintang hendak pergi, namun Rena menahan lengannya.

"Eh, bentar, lo kok bisa di sini?"

"Hem, itu ... temen gue ada yang lagi di rawat di sini."

"Siapa?" tanya Rena sedikit penasaran.

"Adalah, lo nggak kenal."

"Oh gitu, terus lo mau ke mana? Udah mau pulang, ya?"

"Gue baru dateng kok, ini gue mau ke minimarket depan, mau beli makanan."

Rena mengangguk mengerti. "Oh, yaudah! Gue masuk dulu." Rena hendak pergi. Namun, tiba-tiba kepalanya terasa sakit, dan pusing. Gadis itu hampir jatuh, untungnya ada tangan kekar Lintang yang sigap membantunya menyeimbangkan tubuhnya.

"Eh, lo kenapa, Ren?" tanya Lintang rada khawatir.

"Enggak, nggak papa. Gue cuma pusing dikit."

"Yaudah gue anterin ke dalam, ya?" tawar Lintang.

Rena menatap kedua manik mata di depannya. Dia menemukan ada ketulusan di sana. Andai saja dia adalah Reandra. Pastinya Rena akan merasa sangat bahagia sekarang.

NETTA [END]Where stories live. Discover now